Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klub Sepak Bola Nasional Tak Melulu Andalkan Sponsor

Kompas.com - 27/02/2019, 18:08 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepak bola saat ini sudah menjadi industri, sebagai industri tentunya bisnis tersebut harus paralel antara prestasi dan keuntungan bisnis.

Berkaca pada klub-klub mapan di Liga Eropa yang sudah masuk ke bursa saham, klub sepak bola domestik pun juga kepincut untuk menggalang dana dari pasar modal.

Yang paling santer adalah PT Bali Bintang Sejahtera yang memiliki klub Bali United, perusahaan ini bahkan menargetkan pada tahun ini juga bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini guna melakukan ekspansi di pengembangan sepakbola dan bisnis pendukung lainnya, Bali United bahkan mengincar dana tak kurang dari Rp 300 miliar dari pasar modal.

Baca juga: Klub Sepak Bola Bali United akan Melantai di BEI

Jason Robert, Sekretaris Perusahaan Bali United menyampaikan sebenarnya tanpa IPO pun pihaknya bisa mengarungi kompetisi hanya saja kapasitas pendanaan terbatas. Paling besar, perusahaan mengandalkan dukungan dari sponsor.

Untuk musim kompetisi baru saja, perusahaan menyampaikan ada 30 sponsor yang akan terpajang di jersey utama dan latihan.

“Dana IPO nanti terutama akan kami gunakan untuk investasi ke tim karena harus pertahankan, beli pemain baru dan lainnya. Setelah itu perbaikan fasilitas-fasilitas penunjang seperti stadion, perlengkapan teknis pemain yang ujung-ujung untuk mengejar prestasi,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (27/2/2019).

Baca juga: Suporter Fanatik Untungkan Klub Sepak Bola yang akan IPO

Selain pendanaan sponsor, saat ini perusahaan ini juga memiliki pendapatan minor dari bisnis ritel dan kafe miliknya. Saat ini perusahaan memiliki 1 kafe dan 5 official store dan 8 cabang serta reseller untuk menjajakan merchandise miliknya.

Namun, lebih dari setengah pendapatan perusahaan masih mengandalkan sponsor.

“Kan sponsor kami sekarang cukup penuh jadi kami butuh IPO, tetapi hal lain yang kami jajaki itu dengan bikin kafe, store, jadi sepak bola itu bukan cuma pertandingan saja tetapi juga bisnis dan mendukung industrinya bisa lebih maju,” lanjutnya.

Baca juga: Bakal Ada Saham Bola di Bursa, Ini Kata Dirut BEI

Selain Bali United, Persija Jakarta dan Persib Bandung juga pernah dikabarkan tertarik untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Namun, kedua klub belum bisa dikonfirmasi mengenai al tersebut.

Seperti yang diungkapkan Bali United selain sponsor, pendapatan klub sepak bola didapatkan dari tiket pertandingan, merchandise dan bisnis pendukung lainnya.

“Untuk masalah itu saya tidak tahu menahu, silakan saja tanya ke manajemen bagian marketingnya. Langsung saja ke manajemen,” ujar Ardhi Tjahjoko, Manager Persija Jakarta.

Sayangnya KONTAN tak bisa mendapatkan konfirmasi utuh dari pihak klub berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Ferry Paulus, CEO Persija Jakarta pun tak merespon pesan singkat dan telepon dari KONTAN. (Andy Dwijayanto)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Klub sepakbola nasional tak melulu andalkan sponsor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com