Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bank Terbesar Jerman Bakal Merger?

Kompas.com - 18/03/2019, 14:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber BBC

FRANKFURT, KOMPAS.com - Dua bank terbesar Jerman, yakni Deutsche Bank dan Commerzbank dikabarkan menggelar pembicaraan formal mengenai merger. Kabar merger kedua bank tersebut sudah cukup lama mengemuka.

Dilansir dari BBC, Senin (18/3/2019), pengumuman pembicaraan mengenai merger tersebut menjadi titik terang atas spekulasi selama berbulan-bulan terkait langkah merger sebagai upaya penyelamatan kedua bank itu.

Merger dapat berujung pada penghematan biaya dalam jumlah besar, khususnya dari penutupan kantor-kantor cabang. Meski demikian, sejumlah pihak memandang penggabungan kedua bank itu akan rumit dan berisiko.

Baca juga: Laba Anjlok 79 Persen, Deutsche Bank PHK Karyawan

Akan tetapi, pemerintah Jerman tampaknya menyambut baik rencana merger Deutsche Bank dan Commerzbank. Pemerintah Jerman saat ini masih memiliki 15,5 persen saham Commerzbank sebagai langkah bail out ketika krisis finansial.

Laporan yang beredar menyebut bahwa Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz sudah lama mendorong kedua bank tersebut untuk merger. Sebab, Scholz menyakini bahwa Jerman membutuhkan satu bank yang paling unggul di industri.

Menggabungkan kedua bank tersebut akan membuat aset konsolidasian mencapai 1,8 triliun euro. Ini antara lain terdiri dari kredit dan investasi.

Baca juga: China Kini Jadi Pemegang Saham Terbesar Deutsche Bank

"Hal yang penting bagi saya adalah kita hanya akan mengejar opsi yang masuk akal secara ekonomi, membangun progres yang telah kita buat pada 2018," kata CEO Deutsche Bank Christian Sewing dalam surat yang dikirim untuk para pegawai bank yang dipimpinnya itu.

Deutsche Bank telah susah payah mempertahankan pertumbuhan kinerja. Tak hanya itu, Deutsche Bank juga dilanda kerugian pada operasional perbankan investasinya di AS.

Baca juga: Tahun 2018, Pertumbuhan Ekonomi Jerman Terburuk dalam 5 Tahun

Setali tiga uang, Commerzbank juga kesulitan menjaga momentum pertumbuhan kinerja. Kedua bank mengalami perlambatan ekonomi di kawasan Eropa dan Jerman, di mana pada tahun lalu mengalami resesi.

Sejumlah pihak menyatakan, menggabungkan dua bank yang kinerja tak terlalu baik itu hanya akan menciptakan satu bank besar yang penuh masalah. Selain itu, serikat pekerja juga khawatir merger Deutsche Bank dan Commerzbank akan menyebabkan 10.000 posisi pekerjaan terdampak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com