Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Pemerintah Tingkatkan Daya Pembangkit Listrik di Tanah Air

Kompas.com - 18/03/2019, 20:11 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan akses listrik sejauh ini masih jadi tantangan besar bagi pemerintah, termasuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Apalagi, tahun lalu realisasi rasio elektrifikasi baru mencapai sekitar 98,3 persen.

Terkait soal ini, pemerintah punya rencana besar untuk meningkatkan daya pembangkit listrik, sehingga masyarakat yang tersambung listrik bisa merata dan menyeluruh di Tanah Air.

Seperti apa rencana itu?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, mengatakan, pemerintah punya rencana untuk meningkatkan daya pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT) untuk beberapa tahun mendatang.

Baca juga: Kapan Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW Rampung? Ini Kata Jonan

Hal ini ia ungkapkan dalam acara Diseminasi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2019-2028 di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (18/3/2019).

Jonan mengatakan, pemerintah telah menetapkan EBT sebesar 23 persen pada 2025 mendatang dan angka ini jadi tantangan. Sebab, capaian atau porsi EBT saat ini baru sekitar 13 persen.

"Alhamdulilah, pemerintah menetapkan bauran energi EBT dalam kelistrikan dan transportasi, itu total 23 persen di 2025. Ini tantangan yang besar sekali," katanya.

Baca juga: Dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas, PLN Bisa Hemat Ongkos Produksi

Dia menerangkan, guna mempercepat penggunaan EBT itu, maka pemerintah mengambil langkah baru supaya pembangunan pembangkit listrik EBT tidak lagi dimasukkan dalam RUPTL tahun ini. Sehingga dapat lebih cepat dan fleksibel prosesnya.

"Kalau memang dibutuhkan dan sistemnya menerima, silakan PLN dengan pengembang mendiskusikan rencana pembangunan renewable tanpa perlu RUPTL terlebih dahulu," sebut dia.

Dia menambahkan, meskipun pembangkit yang dimaksud tidak masuk dalam RUPTL tahun ini namun di masa mendatang harus dan tetap tercatat. Tentunya, apabila pembangunannya berjalan atau terealisasi.

"Itu bisa dibahas langsung kalau juga bisa dimasukkan di tahun berikutnya. Jadi ini tujuannya untuk mengejar bauran energi dalam kelistrikan minimal 23 persen dari EBT," jelasnya.

Baca juga: Ditanya soal Laba, Ini Jawaban Direksi PLN

Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jonan berharap PLN dapat terus berinovasi dalam mengembangkan kapasitasnya. Sehingga, inovasi-inovasi yang dihadirkan dapat dirasakan masyarakat, khususnya di bidang ketenagalistrikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com