Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Go-Pay, PBNU Dorong Inovasi Zakat via Layanan Digital

Kompas.com - 16/07/2019, 16:56 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus mendorong dan menciptakan inovasi untuk mempermudah pembayaran zakat berbasis digital.

PBNU lewat Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (NU Care-LazisNU) telah berkerja sama dengan dompet digital, Go-Pay dalam sistem Go-Jek.

"Kami terus mendorong inovasi kemudahan zakat melalui berbagai layanan digital, baik digital banking, melalui e-commerce maupun financial technology," kata Ketua NU Care-LazisNU, Achmad Sudrajat di Jakarta, Selasa (16/7/2019).

Achmad menyampaikan, melalui pengembangan berbagai model pembayaran digital ini diharapkan mampu membuat arus baru ekonomi masyarakat Indonesia.

Baca juga: Go-Pay Gandeng PBNU untuk Permudah Pembayaran Zakat dan Infaq

Nantinya, dana yang terkumpul dari donasi melalui Go-Pay akan dimanfaatkan untuk program-program pendistribusian dan pendayagunaan Nu Care-LazisNU yang terfokus pada sembilan pilar program.

"Sosial dan Keagamaan, Kebencanaan, Kesehatan Pendidikan, Ekonomi, Hukum, HAM dan Kemanusiaan, Budaya dan Pariwisata, Sumber Daya Alam, dan pengolahan Serta Lingkungan Hidup dan Energi," tuturnya.

Di samping itu, kerja sama PBNU dan Go-Pay ini bertujuan untuk mempermudah pembayaran zakat, infaq dan sedekah (ZIS) secara non-tunai, khususnya di lingkungan PBNU seluruh Indonesia.

Baca juga: Jenius dan Baznas Hadirkan Zakat dan Donasi Digital

Selama ini, NU Care-LazisNU merupakan Iembaga zakat tingkat nasnonal yang merupakan badan otonom dibawah naungan PBNU.

Sementara itu, Head of Corporate Communication Go-Pay Winny Triswandhani menuturkan, saat ini masyarakat bisa memanfaatkan metode scan QR dan Go-Pay untuk berzakat, infaq, dan sedekah melalui program donasi digital yang disediakan dalam aplikasi.

Lewat metode scan QR code, pengumpulan donasi zakat, infaq, dan sedekah lebih cepat dan transparan. 

"Karena 100 persen hasil donasi akan masuk ke rekening NU Care-LazisNU, tanpa potongan," kata Winny.

Baca juga: Zakat Digital Makin Diminati

Winny mengungkapkan, sejauh ini respon warga NU terhadap program ini sangat baik sejak kerja sama resmi terjalin pada Mei 2019. Hingga saat ini tercatat ada lebih dari 1.800 kali donasi yang tejadi lewat QR code dalam satu bulan.

"Hal ini menandakan adanya antusias dan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat terkait program donasi non-tunai," ujarnya.

Terpisah, Ketua PPBU K.H. Aizzudin Abdurrahman mengapresiasi kerja sama yang dilakukan NU Care-LazisNU bersama, Go-Jek dan Go-Pay dalam mendigitalisasi ekosistem NU Care-LazisNU.

"Kami melihat dengan digitalisasi ekosistem NU Care-LazisNU, tidak hanya akan mempermudah masyarakat tetapi juga meningkatkan transparansi kami sebagai Iembaga amil zakat nasional

Aizzudin menuturkan, pihaknya tidak meragukan lagi kemampuan dan keandalan teknologi Go-Jek dan Go-pay yang merupakan perusahaan teknologi anak bangsa dalam membantu mendigitalisasi ekosistem NU Care-LazisNU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com