Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Garam dari Sulawesi Mulai Masuk Pasar Tradisional di Lampung

Kompas.com - 11/08/2017, 12:00 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Pasokan garam dari Sulawesi mulai masuk di pasar tradisional di Provinsi Lampung.

Momen inspeksi mendadak (sidak) daging jelang Idul Adha dimanfaatkan tim Satgas Pangan Provinsi Lampung untuk memantau harga dan ketersediaan garam di tingkat pasar tradisional.

Ini merupakan hari kedua garam mulai turun harganya, di pasaran masih ada harga yang tinggi.

Garam tersebut disuplai dari Sulawesi. Kemudian, akan menyusul masuk garam dari NTB dilanjutkan lagi pasokan garam dari impor dari Australia.

"Jadi bisa dipastikan harga garam akan kembali normal, " kata anggota tim Satgas Pangan Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Heliyana Dewi usai sidak di Pasar Gintung, Kamis (10/8/2017).

(Baca: Garam Impor Asal Australia Mulai Masuk ke Indonesia)

 

Untuk Provinsi Lampung terdata ada enam perusahaan pendistribusian garam. Namun yang aktif hanya tiga yakni anak perusahaan Bumi Waras, Bumi Indah dan Tri Makmur.

Satu sudah pindah ke Provinsi Sumatera Selatan dan dua perusahaan lainnya vakum. Pihaknya sedang mengkaji apakah kenaikan harga garam di Lampung dipengaruhi kevakuman perusahaan tersebut.

"Untuk Lampung penyebab terbesarnya karena memang pasokan yang kurang. Selama ini kita mengandalkan pasokan garam dari sentra garam Provinsi Jawa Timur," katanya lagi.

Di sana sedang gagal panen karena faktor cuaca. Untuk mengatasi, pemerintah Lampung mengambil pasokan dari Sulawesi, NTB dan impor.

"Ingat yah, impor juga dengan penuh catatan karena nanti awal September sudah masuk musim panen garam jadi jangan sampai karena impor merusak harga garam lokal, " urai Dewi.

Sebelumnya para Ibu rumah tangga dipusingkan dengan harga garam yang terus naik. Kenaikan harga garam konsumsi tersebut bervariatif tergantung merk.

Misalnya garam cap Daun dari Rp 50.000 per pak menjadi Rp 98.000 per pak. 

Kompas TV Rencana pemerintah untuk mengimpor garam dari luar negeri mendapat tentangan dari para petani garam di Brebes, Jawa Tengah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com