Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Yang Belanjanya Sepi di Negara Tetangga

Kompas.com - 15/08/2017, 13:32 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membantah daya beli masyarakat menurun.

Menurut dia, dari data toko ritel seperti Aflamart, Indomart, hingga Hypermart penjualanya jutru naik dibandingkan tahun lalu.

“Ada yang melamparkan (isu) bahwa daya beli belanja sepi. Saya lihat yang belanjanya sepi di negara tetangga,” ujarnya saat membuka acara Hari Belanja Diskon Indonesia di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Mendag tidak menyebut langsung siapa negera tetangga yang mengalami penurunan tingkat belanja itu. Hanya saja seperti banyak diberitakan, pusat belanja Orchard Road di Singapura, kini tidak lagi menjadi surga belanja turis.

Reputasi Singapura sebagai surga belanja pun meredup dalam lima tahun terakhir seiring pelemahan ekonomi global.

(Baca: Menteri Perdagangan Bantah Daya Beli Masyarakat Menurun)

Hal ini bak pukulan telak karena kondisi itu berpengaruh kepada lemahnya ekonomi lokal dan turunnya minat belanja turis.

Sementara di Indonesia tingkat penjualan ritel masih tetap tumbuh. Matahari Departemen Store dan Ramayana pun masih bisa tumbuh meski ada penjualan online.

“Jadi jangan ada kekhawatiran karena data menunjukan bahwa tabungan dan simpanan meningkat. Apa artinya? Ternyata spending mereka tetap menintgkat tetapi di sisi lain kemampuan mereka menabung juga meningkat,” kata dia.

Meski Mendag membantah daya beli masyarakat turun, data Badan Pusat Statistik justru menunjukan, pada kuartal II 2017, konsumsi rumah tangga hanya sebesar 4,95 persen. Angka ini lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,07 persen.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengungkapkan, data penurunan penjualan ritel dan pelemahan daya beli yang disampaikan ke publik beberapa waktu lalu merupakan fakta lapangan.

Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta menuturkan, Aprindo sudah mengecek kondisi riil di lapangan dan mengumpulkan pemilik atau CEO industri ritel Indonesia pasca Lebaran lalu.

Hasilnya sejumlah penjualan ritel memang mengalami penurunan. Terkait besaran penurunan penjualan ritel, Aprindo menuturkan untuk ritel makanan bisa terlihat dari penjualan di minimarket dan supermarket.

Ada yang masih bertahan namun ada juga yang penjualannya turun 5 persen-10 persen. Sementara itu penjualan ritel pakaian ada yang turun 5 persen, 10 persen, bahkan 20 persen. Namun bila dirata-tata, penurunan penjualan ritel pakaian 5 persen-15 persen.

Kompas TV Meski sudah menganalisis pergeseran, belum ada data lebih lengkap untuk menggambarkan pola konsumsi digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com