Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Sejak 10 Tahun Lalu, Kemenkeu Miliki Pelamar yang Sangat Banyak

Kompas.com - 08/09/2017, 08:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kementeriannya termasuk yang paling banyak diminati oleh para "fresh graduate".

Bahkan, lanjut dia, antusiasme para pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) sudah terlihat sejak sepuluh tahun terakhir.

"Dari 10 tahun lalu, Kemenkeu selalu memiliki pelamar (CPNS) yang sangat banyak. Apalagi kami (Kemenkeu) disebutkan sebagai top destinasi para lulusan untuk kerja di Kemenkeu," kata Sri Mulyani, di kantor Ditjen Pajak, Kamis (7/9/2017).

Dia menyebut, peminat di tiap unit cukup merata jumlahnya. Tahun ini, Ditjen Pajak paling banyak membuka penerimaan CPNS baru, yakni sebanyak 1.721 pegawai baru.

Mereka ditugaskan untuk mengoptimalisasi penerimaan pajak melalui peningkatan kepatuhan formal wajib pajak serta pencapaian target coverage ratio pegawai terhadap variabel tertentu.

(Baca: Sri Mulyani Jelaskan Alasan Kemenkeu Rekrut CPNS Besar-besaran)

 

Kemudian Ditjen Bea Cukai membuka penerimaan CPNS sebanyak 575 orang untuk mengoptimalisasi penerimaan negara dengan pencegahan penyelundupan di perbatasan, dan lain-lain.

Perekrutan pegawai baru di Setjen berjumlah 201 orang dan bertugas mewujudkan organisasi Kemenkeu yang fit for purpose.

Unit Ditjen Perimbangan Keuangan membutuhkan 66 pegawai baru dengan tugas merumuskan kebijakan dan pengelolaan transfer daerah dan dana desa.

Ditjen Kekayaan Negara membutuhkan 261 pegawai baru, Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko membutuhkan 10 pegawai baru, Badan Keuangan Fiskal membutuhkan 20 pegawai baru dan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan membutuhkan 26 pegawai baru.

"Mungkin dari sisi terkenalnya, mungkin masyarakat banyak minat ke Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai, di sana lebih menarik. Tapi kalau seperti Badan Diklat, Sekjen, atau BKF, orang-orang banyak yang belum tahu dan belum paham," kata Sri Mulyani.

Dengan demikian, mantan Direktur di Bank Dunia tersebut berharap, rekrutmen kali ini benar-benar mendapatkan CPNS yang berkualitas.

"Kami juga tidak hanya dapat yang secara intelektual kuat tapi moral dan integritas yang baik," kata Sri Mulyani.

Kementerian Keuangan membuka penerimaan 2.880 CPNS. (Baca: Kemenkeu Buka Lowongan Sampai 2.880 Formasi CPNS, Tertarik?)

Untuk dapat menjadi pegawai Kemenkeu, warga negara Indonesia (WNI) dapat mendaftar secara online melalui http://sscn.bkn.go.id/ mulai 11-25 September 2017 dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP)/Kartu Keluarga serta nomor KK/NIK Kepala Keluarga.

Batasan usia pelamar berdasarkan tanggal lahir yang tercantum di ijazah pada 1 September 2017 dengan kriteria 18-30 tahun untuk S2, 18-28 tahun untuk S1, dan 18-23 tahun untuk D3.

Pelamar dapat melihat hasil kelulusan seleksi administrasi pada tanggal 3 Oktober 2017 melalui website http://rekrutmen.kemenkeu.go.id/.

Tes akan dilakukan di Jakarta, Medan, Yogyakarta, Makassar, Balikpapan, dan Jayapura. Ada dua tahapan tes yakni seleksi kompetensi dasar dan tes kompetensi bidang.

Pada tahapan tes kompetensi bidang, pelamar akan melakukan psikotes lanjutan (online), tes kesehatan, tes kebugaran (khusus pelamar Ditjen Bea dan Cukai), dan wawancara (khusus jenjang S1 dan S2).

Kompas TV Olahraga dan makan sehat sudah diimplementasikan di lingkungan Dinkes DKI Jakarta

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com