Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Harga Cabai dan Beras Pengaruhi Laju Inflasi Oktober 2017

Kompas.com - 01/11/2017, 14:44 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mecatat, pada Oktober 2017 terjadi inflasi sebesar 0,01 persen.

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengungkapkan, laju inflasi pada Oktober ini dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas cabai merah dan beras.

Menurutnya, komoditas cabai merah memberikan andil sebesar 0,05 persen terhadap laju inflasi Oktober 2017. Sedangkan andil kenaikan harga beras sebesar 0,04 persen.

"Secara umum inflasi Oktober 2017 dipengaruhi oleh harga cabai merah dan beras. Jadi kelompok bahan makanan ini banyak yang turun, dua komoditas perlu jadi perhatian meskipun beras kenaikannya sangat tipis," ujar Suhariyanto saat konfrensi pers saat di Kanto Pusat BPS, Jakarta, Rabu (1/11/2017).

(Baca: Jelang Tahun Politik, Inflasi Bakal Tetap Terjaga)

Suhariyanto menambahkan, berdasarkan kelompok pengeluaran, ada lima penyumbang inflasi diantaranya, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 0,28 persen.

"Yang memberikan andil di kelompok itu adalah mie instan, nasi lauk pauk, dan rokok kretek. Kemudian, sektor perumahan, air listrik gas dan bahan bakar terjadi inflasi 0,18 persen, andilnya 0,04 persen," papar Suhariyanto.

Kemudian, sektor lain yang menyumbang inflasi pada Oktober 2017 adalah kenaikan tarif listrik dengan andil sebesar 0,01 persen.

"Dengan catatan terjadi di kota Batam, satu-satunya kota yang tarifnya ditentukan Pemda. Ini (kenaikan) untuk rumah tangga pelanggan 1.300 volt ampere (VA) dan 2.200 VA, baik yang pasca maupun pra bayar," jelas Suhariyanto.

Sedangkan, untuk sandang pada Oktober 2017 mengalami inflasi sebesar 0,18 persen dengan andil sebesar 0,01 persen, serta sektor kesehatan yang mengalami inflasi 0,21 persen dengan andil 0,01 persen.

Sementara, untuk sektor pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar 0,16 persen dengan andil 0,02 persen.

Kemudian, kelompok yang mengalami deflasi antara lain deflasi bahan makanan sebesar 0,45 persen dengan andil 0,09 persen.

"Oktober ini komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberikan andil terhadap deflasi diantaranya daging ayam ras dan bawang merah, bawang putih, kentang dan cabai rawit," ungkapnya.

Sementara itu, dari sektor transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,13 persen dengan andil terhadap inflasi Oktober 2017 sebesar 0,03 persen.

"Yang memberikan andil adalah penurunan tarif angkutan udara. Jadi, secara umum inflasi Oktober dipengaruhi harga cabai merah dan beras," pungkas Suhariyanto.

Kompas TV Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga, menyumbang kenaikan inflasi terbesar di bulan September.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com