Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Besar Diwajibkan Bantu Pengusaha Kecil Pasok Barang Dagangan

Kompas.com - 02/11/2017, 12:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meminta pengusaha besar di industri ritel modern membantu pengusaha-pengusaha kecil dan tradisional dalam hal pasokan barang dagangan.

Pesan ini disampaikan dalam kalimat awal pembuka sambutan rapat koordinasi persiapan menjelang Natal 2017 dan tahun baru 2018 di kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (2/11/2017).

"Bagaimana kerja sama pasar ritel modern dengan pengusaha warung dan pedagang di pasar tradisional. Kemarin saya meresmikan Indogrosir, wajib menyediakan barang kepada pengusaha warung dan pasar tradisional dengan harga yang sama dia jual ke gerai Indomart," kata Enggar di hadapan peserta rakor.

(Baca: Ritel Berguguran, Mendag Berkilah Generasi Millennial Malas Belanja di Mal)

Enggar juga menegaskan, harga yang diberi dari pasar ritel modern kepada pengusaha kecil dan pasar tradisional harus sama dengan yang mereka berlakukan kepada gerai seperti minimarket.

Dari pengalaman selama ini, harga barang dari pasar ritel modern justru lebih murah ke minimarket ketimbang saat diberikan ke pengusaha kecil.

"Harga yang diberikan (pasar ritel modern) lebih murah boleh, lebih mahal tidak boleh," tutur Enggar.

Menurut dia, selama ini terjadi ketidakadilan kondisi antara pengusaha besar dengan pengusaha kecil atau pelaku usaha tradisional.

Ketika pengusaha besar mendapatkan sejumlah kemudahan dalam menjalankan bisnisnya, para pengusaha kecil masih dibebankan dengan banyak hal, salah satunya dengan biaya belanja barang yang tinggi.

Enggar juga menyinggung tiga masalah utama yang membuat pengusaha kecil dan pelaku usaha pasar tradisional sulit untuk berkembang, bahkan bertahan.

Masalah yang dimaksud adalah tempat yang kumuh, bau, tidak nyaman dengan pengelolaan tradisional yang tidak pernah kita bantu, lalu beli barang lebih mahal dibanding pasar ritel modern, serta keterbatasan modal.

Melalui intervensi pemerintah terhadap pasar ritel modern, Enggar berharap pengusaha kecil secara bertahap bisa berkembang. Persaingan di lapangan juga diharapkan dapat berlangsung dengan adil, tanpa merugikan pihak lain.

"Seluruh ritel modern wajib melakukan itu. Mau, syukur. Enggak mau, harus mau. Harus ada intervensi pemerintah. Anda saatnya membantu yang kecil," ujar Enggar.

Kompas TV Mendag Antisipasi Kelangkaan Stok Pangan Jelang Lebaran

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com