Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Barang Milik Negara Capai Rp 2.188 Triliun

Kompas.com - 02/11/2017, 15:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemkeu) tengah melakukan penilaian kembali (revaluasi) seluruh aset yang dimiliki negara. Tujuannya, agar nilai aset kekayaan Pemerintah Indonesia mencerminkan nilai terkininya.

Mengutip Kontan, Kamis (2/11/2017), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada 2007, nilai Barang Milik Negara (BMN) hanya Rp 229 triliun. Namun, per 2016 sudah Rp 2.188 triliun yang terdiri dari tanah, bangunan, jembatan, gedung, jalan, dan lainnya.

Nilai BMN yang dikelola oleh Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 2.188 triliun itu, menurut dia, setara dengan 40,1 persen dari total aset negara yang mencapai Rp 5.456 triliun.

"Nilai tanah dan properti bergerak terus, sehingga BMN kita mungkin nilainya masih undervalue berdasarkan nilai 10 tahun lalu. Tapi banyak barang juga yang mengalami depresiasi atau nilainya menurun, jadi perlu di revaluasi lagi," katanya di Gedung Dhanapala, Kemkeu, Kamis (2/11).

Sejak 2011, belanja modal pemerintah selalu di atas Rp 115 triliun, bahkan ada yang mencapai Rp 147 triliun. Nah, belanja modal ini terjemahannya sebagian menjadi BMN. “Karena menggunakan APBN, itu perlu terus kami update,” ucapnya.

Direktur Eksekutif Center Indonesia of Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengatakan, apabila aset direvaluasi dan nilainya meningkat dan kemudian aset tersebut nilai ekonominya bertambah, maka akan mendatangkan pundi-pundi penerimaan.

“Misalnya tanah, bangunan, kalau misalnya nilai ekonominya meningkat, misalnya disewakan, ini akan lebih tinggi, betul itu. Karena apabila tidak direvaluasi, aset itu bisa saja hilang nilainya,” kata Yustinus.

Dalam kurun waktu tahun ini dan tahun depan, pemerintah akan melakukan penilaian terhadap 934.409 item BMN yang berupa 108.524 bidang tanah, 434.801 item gedung dan bangunan serta 391.084 item jalan, irigasi dan jaringan yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2015.

 

Berita ini diambil dari Kontan.co.id dengan judul: Barang Milik Negara kini bernilai Rp 2.188 triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com