Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Ekonomi Syariah di Indonesia Belum Tergarap Maksimal

Kompas.com - 03/11/2017, 18:43 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pasar keuangan syariah di Indonesia masih memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.

Terlebih dengan adanya populasi penduduk yang besar dari umat muslim, industri keuangan syariah harus tumbuh lebih besar guna mendorong perekonomian nasional.

"Terus terang saya sedih sebagai mayoritas muslim di Indonesia apakah kita itu betul-betul sadar dan menerima saja kita sebagai objek atau pasar keuangan syariah negara lain? Ini sangat urgent," ujar Perry saat diskusi mengenai keuangan syariah di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai PKB, Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Bahkan, lajut Perry, negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan beragama Islam malah semakin mengembangkan dengan masif industri keuangan syariahnya termasuk, industri makanan, pariwisata, hingga fashion, mulai dari Thailand, Viernam, Australia, Jepang dan Korea Selatan.

"Bahkan banyak negara non-muslim sudah jauh lebih maju mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Thailand ingin menjadi produk-produk halal of the world," kata Perry.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, sebagai negara dengan populasi penduduk muslim terbesar di dunia, komitmen dalam mengembangkan ekonomi syariah harua terus ditingkatkan.

"Di Indonesia, mayoritas masyarakat muslim, harusnya komitmennya lebih besar. Banyak indikator-indikator yang kita kayaknya masih jauh dari negara-negara lain. Tantangan kita kedepan utk jadi global financial center," kata Wimboh.

Menurutnya, dalam membangun potensi keuangan dan ekonomi syariah di Indonesia memiliki berbagau tantangan, salah satunya meningkatkan taraf hidup masyarakat atau kesejahteraan rakyat agar kedepan mampu menjadi konsumen produk-produk keuangan syariah.

"Kalau kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi bagaimana. Maka meningkatkan taraf hidup adalah yang pertama, ini harus dilakukan bersama-bersama," jelasnya.

Kemudian, mendorong masyarakat kategori ekonomi menengah atas untuk menjadi konsumen produk keuangan maupun ekonomi syariah.

Wimboh mengatakan, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat adalah dengan memberikan akses keuangan syariah, memperbanyak perbankan syariah.

"Dengan cara lembaga keuangannya diperbanyak. Begitu diperbanyak, maka harapannya bisa menstimulasi masyarakat-masyarakat ini masuk ke sektor syariah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com