Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Perekonomian, BI Minta Pemerintah Percepat Stimulus Fiskal

Kompas.com - 09/11/2017, 06:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2017 tercatat sebesar 5,06 persen secara tahunan (yoy). Bank Indonesia (BI) meyakini, dengan percepatan stimulus fiskal, maka pertumbuhan ekonomi dapat digenjot.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menuturkan, capaian pertumbuhan ekonomi tersebut masih di bawah ekspektasi bank sentral. pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2017 mencapai 5,17 persen.

"Kelihatannya harus dilakukan langkah-langkah bersama, baik untuk mempercepat stimulus fiskal karena stimulus fiskal menjadi sangat penting. Kalau melihat data-data dan informasi dari Kemenkeu, di triwulan IV 2017 stimulus fiskal bakal lebih cepat, sehingga bisa mendorong ekonomi," kata Perry di sela-sela acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Grand City Surabaya, Rabu (8/11/2017).

(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III di Atas Prediksi Sri Mulyani)

Stimulus fiskal tersebut dipandang penting. Tujuannya adalah agar pengusaha maupun produsen dapat kembali bergairah untuk berekspansi dan meningkatkan produksi.

Pasalnya, Perry menuturkan, salah satu hal harus diperhatikan adalah perilaku produsen yang cenderung menahan produksi. Para produsen tersebut lebih memilih menghabiskan inventory alias stok yang ada ketimbang memproduksi barang.

"Produsen tidak meningkatkan produksinya, tapi lebih banyak menggunakan inventory yang ada. Itu yang harus kita lihat esensinya," jelas Perry.

Meskipun begitu, Perry menyatakan bahwa secara terperinci, beberapa komponen antara lain konsumsi pemerintah, investasi, dan ekspor mengalami pertumbuhan. Hal ini mencerminkan adanya perbaikan meskipun realisasi pertumbuhan ekonomi di bawah ekspektasi.

Kompas TV Bank Indonesia sangat percaya diri pada pertumbuhan ekonomi semester kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com