Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Mitsubishi UFJ Financial Group Baru Melirik Saham Bank Danamon

Kompas.com - 10/11/2017, 12:23 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan perusahaan jasa keuangan asal Jepang Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) hanya baru melirik saham milik Temasek Holdings di Bank Danamon

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana menerangkan, MUFG sendiri akan membeli saham Temasek Holdings sebanyak 67 persen. 

Sehingga, kata Heru, MUFG melalui Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ masih melirik saham Bank Danamon yang dimilik anak usaha Temasek Holdings yakni, Asia Financial Indonesia Pte Ltd (AFI). 

(Baca: Bank of Tokyo-Mitsubishi Berniat Akuisisi Saham Bank Danamon)

"Artinya setelah dicek pada masing-masing, mereka MUFG itu tertarik untuk melirik Bank Danamon, dan nanti akan diikuti oleh kegiatan-kegiatan atau persyaratan yang akan disampaikan dari  Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ  ke Temasek. Karena itu perusahaan terbuka nanti juga akan terkait dengan langkah-langkah di pasar modal," ujar Heru di Gedung OJK Jakarta, Jumat (10/11/2017). 

Menurut Heru, rencana akuisi tersebut dapat memperkuat Bank Danamon. Salah satunya pada harga saham Bank Danamon yang melonjak 18 persen. 

Pada penutupan Bursa, Kamis (9/11/2017), saham Bank Danamon ditutup Rp 5.725 per lembar atau melonjak 18,04 persen (naik 875 poin) dibandikan perdagan kemarin di level Rp 4.850 per lembar saham. 

(Baca: Danamon Benarkan Rencana Akuisisi Saham oleh Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ)

"Kalau itu (akuisisi) benar. Itu akan membuat Bank Danamon berkembang," tutur dia. 

Sebelumnya, PT Bank Danamon Tbk mengkonfrimasikan terkait rencana akuisi saham perseroan. Emiten yang berkode BDMN ini membenarkan adanya rencana akuisisi saham perseroan. 

Sementara, Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BTMU) juga berniat membeli sekitar 40 persen saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) dan akan mengejar sebagai pemilik mayoritas.

Nilai akuisisi atas saham Bank Danamon ini diperkirakan mencapai 1,75 miliar dollar AS atau setara Rp 23,65 triliun (kurs Rp 13.515 per dollar AS).

Kompas TV Perbankan berlomba-lomba menggelontorkan investasi triliunan rupiah demi membangun infrastruktur digital.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com