Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chatib Basri: Butuh 1 Tahun Perbaiki Tingkat Pertumbuhan Konsumsi

Kompas.com - 21/11/2017, 17:04 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Chatib Basri menilai pemerintah perlu waktu untuk menaikkan tingkat pertumbuhan konsumsi yang saat ini jumlahnya belum terlalu signifikan, yaitu 4,93 persen pada kuartal III 2017.

Meski tingkat pertumbuhan ekonomi secara umum dipandang baik, namun dampaknya terhadap tingkat pertumbuhan konsumsi dinilai tidak bisa langsung dirasakan, melainkan perlu jeda waktu hingga satu tahun.

"Dampak dari perbaikan konsumsi akibat (sektor) komoditas itu biasanya lag effect-nya bisa tiga sampai empat quarter. Kalau harga komoditas naik di akhir Desember 2016, mungkin (konsumsi) akhir tahun ini akan sedikit improve," kata Chatib saat menjadi pembicara di acara DBS Bank Indonesia, Hotel Mulia, Selasa (21/11/2017).

Mantan Menteri Keuangan itu turut menjelaskan, dari tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2017 sebesar 5,06 persen, salah satunya ditopang dari ekspor komoditas. Dengan meningkatnya ekspor komoditas, maka akan ada perbaikan harga yang berdampak pada peningkatan konsumsi masyarakat.

Baca juga : 3 Hal Ini Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen pada 2018

Lebih luas lagi, Chatib menyebut sejumlah faktor eksternal yang dapat mendukung perbaikan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018. Dia memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi 2018 bisa mencapai 5,2 sampai 5,3 persen, berbeda dengan target pemerintah sebesar 5,4 persen.

"Mungkin 5,4 enggak terlalu mudah, tapi kalau kita bicara mengenai 5,2 atau mudah-mudahan bisa 5,3 itu bisa dicapai. Sekarang situasi eksternalnya jauh lebih baik, itu sebabnya Filipina bisa tumbuh 6,9 persen di kuartal III, Vietnam bisa 7,5 persen. Kita harus manfaatkan momentum ini," tutur Chatib.

Kompas TV Meski pertumbuhan ekonomi kuartal tiga meleset pemerintah sangat percaya diri ekonomi Indonesia di kuartal empat kembali naik dan mampu tumbuh 5,3%.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com