Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMK Karawang Tertinggi di Indonesia, Ini Komentar Menaker

Kompas.com - 28/11/2017, 15:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upah Minimum Kabupaten (UMK) Karawang pada tahun 2018 telah disepakati sebesar Rp 3,9 juta. Angka UMK yang mendekati Rp 4 juta ini merupakan yang tertinggi di Indonesia.

Menanggapi tingginya UMK Karawang tersebut, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri mengungkapkan, tingginya UMK Karawang merupakan sesuatu yang khas. Mengapa demikian?

"Karawang memang agak khas karena sejarahnya mereka sudah keliru. Itu hasil dari tekanan politik yang kemudian diikuti terus," kata Hanif di Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Menurut Hanif, formula penyusunan upah minimum sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78. Akan tetapi, dalam kasus Karawang, ada sisa-sisa masalah di masa lalu yang belum tertangani dengan baik. Namun Hanif tidak menyebutkan, apa masalah masa lalu tersebut.

Baca juga: Naik Jadi Hampir Rp 4 Juta, UMK Karawang Tertinggi di Indonesia

Oleh karena itu, sebut dia, pemerintah akan melakukan evaluasi. Ini terkait dengan penetapan baseline atau batas dasar pengupahan.

"Di waktu-waktu ke depan ini kami akan lakukan evaluasi terhadap baseline upah minimum, karena baseline yang digunakan itu pada upah yang berjalan," sebut Hanif.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menaikkan UMK Karawang dari Rp 3.605.272 pada tahun ini menjadi Rp 3.919.291 pada tahun 2018 mendatang.

Tingginya UMK di Karawang tersebut dikhawatirkan membuat perusahaan-perusahaan keberatan dan hengkang. Pun dikhawatirkan akan berdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan di Karawang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com