Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Sebut Tiga Hal yang Hambat Pertumbuhan Ekspor Indonesia

Kompas.com - 07/12/2017, 18:30 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Pemerintah menghadapi tiga tantangan besar yang perlu diatasi agar tingkat ekspor di Indonesia bisa tumbuh dan makin berpengaruh pada perekonomian nasional.

Tantangan tersebut antara berkutat dalam hal biaya logistik, struktur birokrasi dalam pengurusan ekspor dan impor, serta persoalan persaingan dengan negara lain.

Menurut Rofikoh, saat ini persentase biaya logistik nasional masih besar, yakni 17 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal negara tetangga bisa lebih kecil. Beberapa di antaranya adalah Malaysia hanya sekitar 8 persen, Singapura 6 persen, dan Filipina sebesar 7 persen.

“Bahkan Filipina yang macetnya di mana-mana dan sama sama kepulauan, biaya logistiknya lebih murah dibandingkan Indonesia,” ujarnya dalam Forum Media Coaching Indonesia Eximbank di Batam, Kamis (7/12/2017).

Hambatan selanjutnya adalah persoalan struktur dan prosedur birokrasi yang membuat pengurusan dokumen ekspor dan impor yang butuh waktu lama. Hal ini masih ditambah dengan adanya biaya-biaya tambahan yang membebani dan membuat biaya pengurusan tersebut jadi lebih mahal.

Terakhir, menurut Rofikoh, adalah faktor persaingan dengan negara lain. Persaingan tersebut salah satunya adalah soal harga tenaga kerja dan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dibandingkan dengan negara tetangganya.

"Di negara lain seperti Vietnam juga upah tenaga kerjanya lebih murah," imbuhnya.

Ketiga faktor yang disebutkan Rofikoh mesti segera diperbaiki oleh pemerintah. Pasalnya hambata tersebut berpotensi membuat investor yang berorientasi ekspor jadi urung masuk dan cenderung beralih ke negara lain.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, ekspor Indonesia pada Oktober 2017 tercatat sebesar 15,09 miliar dollar AS. Capaian ini meningkat 3,62 persen dibandingkan pada September 2017 yang tercatat sebesar 14,59 miliar dollar AS.

Kepala BPS Suhariyanto menerangkan, ekspor nonmigas pada Oktober 2017 mencapai 13,67 miliar dollar AS, naik 4,22 persen dibandingkan September 2017. Ada sejumlah komoditi ekspor yang mencatat peningkatan terbesar pada periode tersebut dibanding bulan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com