JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu program yang digulirkan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno adalah uang muka atau down payment (DP) rumah sebesar 0 persen.
Program DP 0 persen ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat DKI Jakarta untuk memiliki hunian.
Tentunya ketika program ini akhirnya dijalankan nanti, perlu ada sinergi berbagai pihak. Ini termasuk sinergi dengan pihak perbankan dan pengembang.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk adalah bank yang fokus pada penyaluran kredit di sektor perumahan, yakni kredit pemilikan rumah (KPR). Selama 41 tahun, BTN sudah menyalurkan KPR dengan nilai menembus Rp 230 triliun.
Baca juga : Apa Kabar Program DP Rumah 0 Persen?
Lalu, apakah BTN dilibatkan dalam program DP 0 persen tersebut?
Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, pihaknya belum pernah diajak diskusi mengenai program itu.
"Sampai saat ini belum pernah," kata Maryono di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Secara terpisah, Kompas.com pun menghubungi Direktur Keuangan BTN Iman Nugroho Soeko untuk memperoleh konfirmasi mengenai hal ini. Iman pun memberikan jawaban yang sama dengan Maryono.
"Belum pernah (diajak diskusi), jadi tidak bisa memberikan tanggapan," jelas Iman.
Baca juga : Ini Syarat agar Program DP Rumah 0 Persen Bisa Dilaksanakan
Sebelumnya, Iman pernah menyatakan bahwa program tersebut bisa dilaksanakan, namun perlu ditelaah terlebih dahulu.
Apabila program tersebut disandingkan dengan pola Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan DP 5 persen, maka bisa saja dilaksanakan. BTN sendiri menguasai pasar perumahan dengan skema FLPP.
"Dilihat dulu skemanya. Kalau polanya seperti FLPP bisa saja," tutur Iman.
Meskipun demikian, sebut Iman, harus ada aturan yang memperjelas program tersebut. Aturan tersebut adalah dari sisi makroprudensial, yang diterbitkan oleh BI sebagai otoritas moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.
Baca juga : Gubernur BI Enggan Komentari DP 0 Persen Program Anies-Sandi