Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reformasi Pajak Akan Genjot Pertumbuhan Ekonomi AS

Kompas.com - 04/01/2018, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Para pejabat bank sentral AS, Federal Reserve atau The Fed, mengekspektasikan adanya reformasi pajak di AS akan meningkatkan belanja konsumen dan dunia usaha.

Reformasi pajak tersebut berupa pemangkasan pajak perorangan dan korporasi. Penurunan pajak perorangan dan korporasi diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi AS.

Akan tetapi, The Fed sebagai bank sentral AS masih masih belum yakin terkait dampak kebijakan di bidang perpajakan tersebut akan signifikan.

Hal ini berdasarkan minutes atau laporan pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) pada 12-13 Desember 2017 lalu.

Para anggota FOMC meningkatkan ekspektasi pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2018 menjadi 2,5 persen setelah adanya reformasi perpajakan. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi AS diproyeksikan mencapai 2,1 persen.

Baca juga : Ada Reformasi Pajak di AS, Sri Mulyani Tak Mau Tinggal Diam

"Sebagian besar peserta (FOMC) mengindikasikan bahwa perubahan-perubahan prospektif pada kebijakan pajak federal adalah faktor yang membuat mereka menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi riil dalam beberapa tahun ke depan," tulis The Fed dalam minutes seperti dikutip dari CNBC, Kamis (4/1/2018).

Dalam pertemuan FOMC Desember 2017, The Fed menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin menjadi 1,25-1,5 persen. FFR sangat berkaitan erat dengan kredit-kredit konsumer, seperti bunga kredit properti dan kartu kredit.

Dalam minutes terlihat bahwa banyak diskusi pada pertemuan FOMC bulan lalu menunjukkan kuatnya observasi terhadap perekonomian AS.

"Aktivitas ekonomi riil tampaknya tumbuh dalam laju yang solid, didorong peningkatan pada belanja konsumen dan bisnis, kondisi finansial yang mendukung, dan perekonomian global yang membaik," kata The Fed.

Namun demikian, para peserta FOMC juga tampaknya belum yakin terkait seberapa besar peningkatan aktivitas ekonomi akan terjadi setelah adanya RUU perpajakan.

Misal, peserta FOMC tak cukup yakin dengan dampak pemangkasan pajak terhadap ketersediaan tenaga kerja di AS.

Sehingga, estimasi pertumbuhan ekonomi AS oleh The Fed hanya naik menjadi 2,5 persen dari proyeksi sebelumnya 2,1 persen. 

Kompas TV Reformasi pajak Amerika Serikat akan membuat dana dari negara berkembang ditarik untuk ditanam di AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com