Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Saatnya Lakukan Reformasi Pajak

Kompas.com - 01/09/2017, 12:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menyatakan sudah saatnya pemerintahan AS melakukan tindakan terkait reformasi perpajakan.

Pernyataan ini menambah tekanan bagi Kongres, sejalan dengan upaya Trump memenuhi janji-janji kampanyenya.

Mengutip BBC, Jumat (1/9/2017), pemerintahan AS mendorong penerapan pajak yang lebih rendah dan sederhana.

Namun, rincian proposal terkait perpajakan itu ada di tangan Kongres. Dalam beberapa bulan ke depan, pemerintah dikabarkan bakal mengumumkan peraturan terkait hal itu.

(Baca: Trump Ingin Terapkan Banyak Tarif untuk China)

"Mereka (pemerintahan AS) harus melakukannya. Inilah saatnya," kata Trump dalam sebuah pidato.

Sudah menjadi kesepakatan bahwa kode perpajakan AS yang terdiri dari ribuan halaman harus disederhanakan.

Organisasi-organisasi bisnis besar AS, termasuk Chamber of Commerce and Business Roundtable, pun mendukung upaya penyederhanaan pajak tersebut.

Partai Republik berharap dapat mewujudkan reformasi pajak pada akhir tahun ini. Namun, para analis mengungkapkan, akan sulit dalam mencapai kesepakatan terkait rincian aturan reformasi perpajakan.

Terakhir kali undang-undang perpajakan AS dirombak pada tahun 1986 lalu.

"Meski banyak dorongan politik di balik upaya ini, tidak susah untuk membayangkan bahwa ini tidak berhasil," ujar Scott Greenberg, analis senior di Tax Foundation. Trump ingin menurunkan pajak federal dari 35 persen menjadi 15 persen.

Selain itu, Trump juga ingin melakukan perubahan mengenai bagaimana perusahaan harus membayar pajaknya atas bisnis di luar negeri.

Perubahan-perubahan yang dilakukan Trump diyakininya bakal menggenjot pertumbuhan ekonomi. Selain itu, sistem perpajakan yang baru diyakini juga bakal lebih adil bagi keluarga-keluarga di AS. 

Kompas TV Setelah Korea Utara mengancam untuk menyerang Guam, Presiden Trump menjawab dengan tegas akan membalas dengan senjata, dan kemarahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com