Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek KA Bandara: Jadwal KRL Duri-Tangerang Berkurang, tapi Kapasitas Angkut Bertambah

Kompas.com - 05/01/2018, 06:08 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsekuensi dari tambahan perjalanan kereta Bandara Soekarno-Hatta adalah pengurangan jadwal untuk layanan KRL commuter line lintas Duri-Tangerang.

PT Railink merencanakan, tambahan jadwal perjalanan kereta bandara akan dilaksanakan pada Maret 2018, dari total 42 menjadi 82 perjalanan per hari.

Meski begitu, Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Muhammad Nurul Fadhila mengatakan pihaknya mengantisipasi jumlah penumpang dengan mengubah formasi rangkaian kereta. Perubahan dilakukan dari rangkaian KRL formasi 8 menjadi 12 untuk satu rangkaian.

"Nanti akan menjadi 4 trainset dengan formasi 12, jadi satu rangkaian akan bertambah 4 kereta. Yang tidak bisa dihindari adalah dari sisi waktu," kata Fadhila saat konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2018).

Baca juga : PT KCI: Alokasi Subsidi KRL 2018 Tak Sebanding dengan Target Jumlah Penumpang

Fadhila menjelaskan, konsekuensi tambahan jadwal perjalanan kereta bandara adalah semakin lamanya headway KRL Duri-Tangerang. Jika headway yang dimaksud kini masih 15 menit, saat jadwal kereta bandara menjadi 82 perjalanan per hari, headway KRL akan jadi 30 menit.

Jumlah perjalanan KRL Duri-Tangerang pun akan berkurang, dari 90 menjadi 73 perjalanan per hari. Menjelang penambahan jadwal perjalanan kereta bandara, PT KCI akan menyosialisasikan kepada pengguna jasa mengenai jadwal baru yang headway-nya terpaut 30 menit.

"Untuk penumpang dan masyarakat yang kira-kira jam berangkatnya tidak bisa menyesuaikan dengan jam keberangkatan KRL, ya mohon maaf, mungkin harus juga berpikir ke moda transportasi yang lain," tutur Fadhila.

Baca juga : Perjalanan KA Bandara Bertambah, Headway KRL Duri-Tangerang Mengalah

Secara terpisah, Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCI Subakir menjelaskan bagaimana peningkatan kapasitas angkut setelah semua KRL Duri-Tangerang memakai formasi 12. Sampai saat ini, lintas Duri-Tangerang masih dilayani 4 rangkaian dengan formasi 8 kereta.

"Secara hitungan, untuk kapasitas angkut dari 90 perjalanan itu kalau dikalikan dengan formasi 8 hanya terjadi 720 unit atau kereta. Tetapi, dengan penambahan formasi 12, akan jadi total 876 unit," ujar Subakir.

Bila diasumsikan 200 penumpang untuk satu kereta, maka ketika menggunakan formasi 12, akan terangkut sekitar 175.000 penumpang per hari. Angka ini lebih besar ketimbang masih memakai formasi 8 kereta karena hanya sekitar 144.000 penumpang saja yang terangkut per harinya.

Baca juga : KRL Duri-Tangerang Dikurangi saat KA Bandara Tambah Jadwal Perjalanan

"Walaupun jumlah perjalanan menurun, 73 dari 90, dihitung dari kapasitas angkut masih lebih besar," ucap Subakir.

Sembari menunggu formasi 12 kereta dipakai di lintas Duri-Tangerang, PT KCI masih mengejar renovasi sejumlah stasiun khususnya dalam hal perpanjangan peron. Proses renovasi itu ditargetkan rampung pada pertengahan bulan depan.

Kompas TV Sebelumnya, pemerintah menunda pengoperasian pada 17 September lalu, karena sejumlah stasiun masih belum siap beroperasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com