Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Pengangguran, China Janji Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja

Kompas.com - 13/02/2018, 05:36 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China menyatakan bakal meningkatkan penciptaan lapangan kerja dan mempromosikan kewirausahaan pada tahun 2018 ini. Hal ini sejalan dengan meningkatnya tekanan untuk memperoleh pekerjaan di kalangan jutaan warga China yang menganggur dan baru lulus kuliah.

Mengutip CNBC, Selasa (13/2/2018), Meng Wei, juru bicara Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China (NDRC) menyatakan, China harus menciptakan lapangan kerja bagi 9,7 juta orang yang dikategorikan sebagai pengangguran.

Selain itu, lapangan kerja pun harus diciptakan untuk 8,2 juta orang lulusan baru dari perguruan tinggi, termasuk pula pekerja yang terdampak pemangkasan kapasitas industri.

Pada tahun 2017 lalu, angka pengangguran urban terdaftar turun menjadi 3,9 persen. Angka ini secara umum stabil meski ada kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat dan rencana pemerintah memangkas kapasitas industri.

Baca juga: China Ingatkan bahwa Beijing Penyuplai Uang untuk AS

Meskipun demikian, banyak analis memandang data resmi tersebut tidak bisa menjadi indikator yang dapat diandalkan untuk mengetahui kondisi ketenagakerjaan. Sebab, angka tersebut hanya berdasarkan kondisi di kawasan urban dan tidak memasukkan pula jutaan pekerja migran.

"Kami akan mengimplementasikan strategi yang mendahulukan penyerapan tenaga kerja dan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih proaktif. Kami akan mendorong serapan tenaga kerja dan kewirausahaan," ujar Meng.

Meng juga menyatakan, menjamin ketersediaan lapangan kerja merupakan fundamental bagi kebijakan pertumbuhan ekonomi China yang stabil. Pemerintah China pun bergantung pada mesin-mesin pertumbuhan baru, seperti teknologi dan jasa, untuk mendukung penciptaan lapangan kerja.

Menurut Meng, China akan menciptakan lingkungan kebijakan yang mendukung ekonomi digital dan akan mempromosikan big data, kecerdasan artifisial, dan sektor internet industrial. NDRC juga akan memperbaiki kebijakan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan-perusahaan swasta, imbuh dia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com