Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Reorganisasi, Hilangkan Direktorat Gas dan Kembangkan Direktorat Pemasaran

Kompas.com - 13/02/2018, 19:26 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) melakukan reorganisasi dengan meniadakan Direktorat Gas serta mengembangkan Direktorat Pemasaran menjadi dua direktorat baru.

Keputusan reorganisasi ini sekaligus untuk menjelaskan mengenai rumor rapat umum pemegang saham (RUPS) dan perombakan direksi besar-besaran di internal Pertamina.

"Bukan RUPS, tapi reorganisasi," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Fajar Harry Sampurno melalui konferensi pers di gedung Kementerian BUMN, Selasa (13/2/2018).

Fajar menyebutkan, reorganisasi dari pihak Pertamina meniadakan Direktorat Gas. Dengan begitu, Direktur Gas Pertamina Yenny Handayani, diberhentikan dari jabatannya saat ini.

"Ada pemberhentian Bu Yenny," tutur dia.

Baca juga : Dari Sampah, Pertamina Hasilkan Pupuk di Wilayah Pengeboran Minyak

Selain meniadakan Direktorat Gas, direksi Pertamina memperluas cakupan Direktorat Pemasaran menjadi Direktorat Pemasaran Korporat serta Direktorat Pemasaran Retail. Direktorat Pemasaran Korporat akan mengurus klien korporasi, sedangkan Direktorat Pemasaran Retail lebih kepada konsumen masyarakat.

Kemudian diadakan juga struktur pengurus baru, yakni Direktorat Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur.

Sehingga, tiga direktorat yang dibentuk dari reorganisasi Pertamina, yaitu Direktorat Pemasaran Korporasi, Direktorat Pemasaran Retail, serta Direktorat Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur.

"Direktur Pemasaran Korporat dijabat Pak Muchamad Iskandar yang juga memegang retail. Kemudian Bu Nicke Widyawati Direktur SDM memegang Direktorat Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur," ujar Fajar.

Baca juga : Pengalihan Saham PGN ke Pertamina Tunggu Tanda Tangan Jokowi

Reorganisasi ini turut memastikan tidak ada perubahan lain, termasuk posisi Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik yang dikabarkan diberhentikan, menjadi terbantahkan.

Fajar mengungkapkan, reorganisasi ini bertujuan memperbaiki kinerja Pertamina dan mengubah orientasi bisnis, dari product oriented menjadi consumer oriented.

Kompas TV Kementerian BUMN resmi memberhentikan Direktur Utama PT Pertamina dan Wakilnya Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang. Keputusan ini diambil melalui rapat umum pemegang saham yang digelar tadi pagi. Sementara jabatan ini akan diserahkan kepada Yenni Handayani atas keputusan senioritas, hingga 30 hari kedepan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com