Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Bakal Gelar Program SIM Umum Murah untuk Sopir Taksi

Kompas.com - 23/02/2018, 07:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan pihaknya akan memberikan kemudahan kepada pelaku transportasi online untuk dapat memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan pemerintah. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan program pembuatan SIM dengan biaya murah.

Budi menuturkan, program tersebut direncanakan digelar pada Minggu (25/2/2018) mendatang. Program ini berlaku baik bagi pengemudi taksi online maupun taksi konvensional.

"Kami mau buat SIM murah, hanya Rp 100.000, selama ini Rp 1 juta," kata Budi dalam penerbangan pada kunjungan kerjanya ke Palangkaraya dan Pontianak, Kamis (22/2/2018).

Menurut Budi, kepolisian akan memberikan diskon, sehingga tarif SIM dalam program tersebut akan sangat murah. Dengan demikian, para pengemudi taksi online diharapkan secara bertahap dapat memenuhi ketentuan pemerintah.

Baca juga: Kemenhub Hentikan Operasi Simpatik pada Sopir Taksi Online

Terkait uji KIR, Budi mengaku pihaknya sudah meminta kepada aplikator untuk melakukan tahapan tersebut. Adapun stiker khusus taksi online masih digodok proses selanjutnya.

"Jadi saya memberikan kemudahan bagi driver tak hanya online tapi juga konvensional, memberikan kemudahan mendapatkan SIM umum murah, bukan gratis, berikan KIR murah dan mudah, dan carikan solusi stiker," sebut Budi.

Selain itu, Budi mengungkapkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait solusi agar sistem bisa dikontrol bersama-sama. Hal ini salah satunya berangkat dari banyaknya keluhan dari para pengemudi yang dijatuhkan hukuman suspensi dengan alasan tak jelas.

Padahal, para pengemudi sudah melakukan investasi, membayar uang muka, cicilan, dan sebagainya, namun diperlakukan kurang adil berupa suspensi secara tiba-tiba. Budi menyatakan, para pengemudi tersebut merasa diperlakukan secara tidak adil.

"Beberapa pendemo hampir nangis, mereka sudah tidak bisa apa-apa, mereka taruh haruh harta di mobilnya. Saya sekarang nyicil sedang jalan, sekarang di-suspend, kan kasihan," ungkap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com