Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bill Gates: Mata Uang Virtual Mematikan

Kompas.com - 01/03/2018, 10:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Semua orang tahu bahwa Bill Gates, pendiri Microsoft, adalah salah satu orang terkaya di dunia. Akan tetapi, apakah Gates juga tergiur menambah kekayaan dengan memiliki mata uang virtual?

Ternyata jawabannya tidak. Bahkan, tampaknya ayah tiga anak ini tidak memiliki pandangan yang baik terhadap mata uang virtual.

Mengutip Business Insider, Kamis (1/3/2018), melalui unggahan pada Reddit, Gates meyakini bahwa anonimitas pada mata uang virtual bukanlah hal yang baik.

Selain itu, masyarakat akan memeroleh manfaat apabila pemerintah dapat mengidentifikasi pencuci uang, penghindar pajak, dan orang-orang yang mendanai kegiatan terorisme.

Baca juga : Nasib Perdagangan Mata Uang Virtual di China, Dilarang Tetapi Semakin Berjaya

"Fitur utama mata uang virtual adalah anonomitasnya. Saya rasa itu bukan hal yang baik," jelas Gates.

Suami dari Melinda tersebut juga mengungkapkan, hal yang bagus adalah ketika pemerintah mampu menemukan pelaku pencucian uang, penghindaran pakak, dan pemberi dana terhadap teroris.

Tidak hanya itu, Gates pun menyebut mata uang virtual memiliki risiko yang mematikan.

"Mata uang virtual menyebabkan kematian dengan cara yang cukup cepat," tegasnya.

Baca juga : Luncurkan Petro, Venezuela Resmi Punya Mata Uang Virtual

Gates memberi contoh, saat ini mata uang virtual dengan mudah digunakan untuk membeli obat-obatan terlarang.

Dengan demikian, ia menyimpulkan bahwa mata uang virtual merupakan teknologi langka yang menimbulkan kematian dengan cepat pula.

"Saya pikir gelombang spekulatif di sekitar ICO (penerbitan koin perdana) dan mata uang virtual sangat berisiko bagi mereka yang berada di dalamnya," tutur Gates.

Kompas TV Setelah terus mencetak rekor, harga mata uang bitcoin mulai turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com