Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekraf Siapkan Dana untuk Revitalisasi Keraton-keraton di Indonesia

Kompas.com - 06/03/2018, 12:43 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan memberikan bantuan dana untuk merevitalisasi infrastruktur berbagai keraton di Indonesia. Hal ini agar keraton bisa menjadi pusat aktivitas ekonomi kreatif.

Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fisik Bekraf Selliane Halia Ishak mengatakan keraton tidak hanya sebatas sebuah lokasi atau tempat. Lebih dari itu, keraton merupakan istana yang mengandung unsur keagamaan, filsafat hidup dan kebudayaan.

“Tahun lalu belum ada keraton yang mengajukan bantuan ke pemerintah. Semoga tahun ini ada yang mengajukan sehingga kami mempunyai pengalaman,” tutur Selliane dalam keterangan resminya, Senin (5/3/2018).

Menurut Selliane, bagi keraton yang ingin mendapatkan bantuan, pengurus terlebih dulu harus mengajukan proposal, yang pendaftarannya mulai dibuka pada 15 Februari dan ditutup 29 Maret 2018.

Meski membuka lebar permohonan bantuan, Bekraf memperketat sejumlah syarat agar batuan pemerintah tersebut benar-benar berpengaruh terhadap peningkatan nilai ekonomi kreatif di daerah penerima bantuan.

Selain bantuan untuk keraton, Bekraf juga menyediakan dana bagi pengusul dari kelompok lain, yakni komunitas kreatif, perguruan tinggi, pemkab/pemkot, Koperasi, dan lembaga adat. 

“Enam kategori pengusul bantuan tersebut harus sudah berkegiatan. Paling tidak dua tahun sebelum mengajukan. Kita tidak mau gara gara adanya bantuan pemerintah, dia baru bikin organisasinya dan mengajukan proposal," jelas dia.

Pemberian bantuan pemerintah ini merupakan yang kedua kalinya setelah sebelumnya Bekraf memberikan 48 bantuan yang tersebar mulai Sabang hingga Ambon dengan anggaran mencapai Rp. 45,5 miliar tahun 2017.

Untuk tahun ini, Deputi Infrastruktur mengalokasikan bantuan sebesar Rp 66 miliar yang kegunaanya meliputi revitalisasi infrastruktur fisik ruang kreatif, fasilitasi sarana ruang kreatif dan fasilitasi teknologi informasi & komunikasi.

 

Kompas TV Benteng Keraton Buton, Benteng Terbesar di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com