Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Dorong Peningkatan Sumber Protein di Papua

Kompas.com - 22/03/2018, 08:00 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mendorong pembangunan sektor perikanan budidaya, seperti dukungan usaha budidaya lele sistem bioflok dan pakan ikan mandiri.

Hal itu dilakukan guna meningkatkan kecukupan gizi dan mendorong perekonomian masyarakat di Provinsi Papua.

“Sudah lama saya meminta kepada Dirjen Budidaya untuk mengembangkan lele bioflok di Papua. Kenapa saya prioritaskan karena daerah Papua termasuk yang kekurangan sumber protein,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melalui keterangan resmi, Kamis (22/3/2018).

Sebagai informasi, lele bioflok tersebut merupakan bantuan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) melalui Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) pada tahun 2017 lalu.

Baca juga : Menteri Susi Gencarkan Budidaya Lele di Papua

Bantuan tersebut diberikan dalam 2 paket yang masing-masing terdiri dari 8 lubang. Masing-masing lubang berisi 3.000 ekor lele dengan ukuran 7-8 cm.

Guna mendukung keberhasilan budidaya tersebut, pemerintah melengkapi bantuan dengan 4 ton pakan ikan berikut peralatan penunjang seperti pompa, blower, dan genset 1000 KPA. Bantuan tersebut bernilai total Rp 390 juta.

Tak hanya bantuan permodalan, pemerintah juga memberikan pendampingan selama 3 minggu kepada pembudidaya dan menyediakan konsultasi yang dapat dilakukan terus menerus.

Sejak diberikan pada November 2017 lalu hingga hari ini, 16 lubang lele bioflok bantuan tersebut sudah dipanen. Masing-masing lubang menghasilkan 5 ton lele dengan ukuran 5-6 ekor per kilogram.

Baca juga : Program Lele Bioflok KKP Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Menteri Susi berharap, dengan teknologi budidaya ini, produksi ikan yang diperoleh dapat berlipat sehingga bisa menjadi pemasok ikan di wilayah Papua.

“Bioflok ini bisa dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Selain kelompok pembudidaya ataupun koperasi, sebenarnya masyarakat bisa menerapkan ini. Dimulai dengan modal sendiri, nanti kita bantu bibitnya,” jelasnya.

Selain teknologi bioflok, KKP juga mendorong pengembangan pakan ikan mandiri di Papua mengingat ketersediaan bahan baku lokal yang melimpah seperti komoditas jagung dan kedelai.

Dengan pakan mandiri diharapkan keuntungan yang diperoleh pembudidaya akan lebih besar.

Baca juga : KKP Galakkan Minapadi dan Lele Sistem Bioflok di Kabupaten Sukabumi

Sedangkan untuk keberlanjutan penangkapan ikan di perairan umum seperti danau, KKP mendorong dilakukan restocking dengan memperhatikan jenis ikan, agar tidak mengancam ikan endemik danau.

Kompas TV Dulunya, bahkan ia merupakan penerima manfaat raskin, namun sekarang ia mampu berdikari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com