Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Naikkan Suku Bunga, Apa Kabar Suku Bunga Acuan BI?

Kompas.com - 22/03/2018, 11:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank sentral AS Federal Reserve dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate sebesar 25 basis poin. Dengan demikian, saat ini Fed Fund Rate berada pada kisaran 1,5 hingga 1,75 persen.

Selain menaikkan suku bunga acuan, The Fed juga mengisyaratkan kenaikan suku bunga acuan terus hingga tahun 2020. Artinya, pada tahun ini dan tahun depan, The Fed tetap pada arah kebijakan kenaikan suku bunga.

Bank Indonesia (BI) pun pada hari ini, Kamis (22/3/2018) akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan, salah satunya adalah suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate. Saat ini, BI 7-day Reverse Repo Rate berada pada posisi 4,25 persen.

Baca juga : Fed Naikkan Suku Bunga Acuan, Isyaratkan Kenaikan Agresif hingga 2020

Lalu, apakah keputusan The Fed yang menaikkan suku bunga acuan akan memengaruhi keputusan BI pula?

"Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate tetap di level 4,25 persen," kata VP Economist PT Bank Permata Tbk Josua Pardede kepada Kompas.com.

Josua menjelaskan, keputusan tersebut sejalan dengan arah kebijakan bank sentral yang netral, yakni tetap konsisten menjaga ekspektasi inflasi pada kisaran target 3,5 plus minus 1 persen.

Selain itu, stabilitas nilai tukar rupiah juga dijaga di tengah pengetatan kebijakan moneter The Fed tahun ini melalui kenaikan FFR sebesar 75 basis poin.

Baca juga : The Fed Pastikan Kenaikan Suku Bunga Secara Bertahap

"Dalam sebulan terakhir ini keluarnya dana asing di pasar keuangan domestik telah memicu kenaikan volatilitas nilai tukar rupiah, namun BI selalu berada di pasar dengan secara aktif melakukan langkah-langkah stabilisasi rupiah yang terindikasi dari penurunan cadangan devisa sepanjang bulan Februari," jelas Josua.

Volatilias nilai tukar rupiah diperkirakan akan menurun. Hal ini seiring penurunan ketidakpastian di pasar setelah Fed mengeluarkan dot plot pada rapat FOMC bulan ini. Adapun ekspektasi inflasi juga diperkirakan berada dalam target sasaran inflasi BI.

"Jadi, mempertimbangkan tujuan BI yakni menjaga stabilitas harga dan nilai tukar pada tahun ini, maka stance kebijakan moneter BI diperkirakan netral dalam jangka pendek," sebut Josua.

Kompas TV Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuannya di level 4,25 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com