Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Imbau Warga Papua Budidaya Kepiting Bakau dengan Pertahankan Induknya

Kompas.com - 23/03/2018, 09:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong warga Papua, terutama yang ada di pesisir Kabupaten Mimika agar mulai memperhatikan ketersediaan kepiting bakau di alam.

Hal ini disampaikan Menteri Susi dalam rangka antisipasi keberlangsungan komoditas tersebut dengan menjaga jumlah induk kepiting bakau.

"Harus dipastikan bahwa kepiting-kepiting yang bertelur tidak diambil. Saya lihat di Australia itu yang betina tidak diambil sehingga jumlahnya makin banyak di alam. Saya mohon dengan sangat agar bibit di alam dijaga keberadaannya," kata Susi ke warga di Mimika pada Selasa lalu, yang disampaikan melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (23/3/2018).

Baca juga : Menteri Susi Dorong Peningkatan Sumber Protein di Papua

Susi menjelaskan, ada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Melalui aturan tersebut, kepiting bertelur dan kepiting anakan dilarang untuk ditangkap.

Dengan begitu, masyarakat didorong untuk mengembangkan ekonomi kelautan berbasis kearifan lokal, salah satunya dengan konsep 3S, Sungai, Sampan, dan Sagu.

Dalam hal kepiting bakau, Susi berharap masyarakat bisa mulai menerapkan konsep tersebut dan memanfaatkan lahan mangrove sebagai habitat kepiting.

"Kepiting-kepiting dimasukkan ke dalam alat yang bernama crab ball lalu diletakkan atau dikaitkan pada pohon mangrove. Sistem ini cocok untuk nelayan atau pembudidaya bermodal kecil karena sangat ekonomis," tutur Susi.

Baca juga : Menteri Susi Gencarkan Budidaya Lele di Papua

Ketika masyarakat sudah banyak menerapkan cara tersebut untuk kepiting bakau, diperkirakan kelestarian alam di sana akan ikut terjaga.

Untuk jangka panjang, juga dapat berpengaruh terhadap kelangsungan keberadaan kepiting bakau sebagai satwa endemik yang ada di Mimika.

Wakil Presiden Direktur Eksekutif Bidang Pembangunan Berkelanjutan PT Freeport Indonesia Sony Prasetyo menambahkan, warga suku Kamoro di pesisir Kabupaten Mimika masih memakai cara meramu, mencari, dan menangkap dalam mengolah sumber daya alam.

Namun, dia menganggap cara itu baru memberi kontribusi sedikit untuk perkembangan ekonomi di sana.

Baca juga : Susi Dorong Koperasi dan UMKM Perikanan Dibentuk di Papua

"Masyarakat perlu didorong mengubah diri dari masyarakat peramu jadi masyarakat pembudidaya menuju masyarakat pedagang, industri, sampai masyarakat ekonomi kreatif," tutur Sony.

Kompas TV Jalan Trans Papua yang menghubungkan kabupaten Merauke dan kabupaten Boven Digoel mengalami kerusakan parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com