Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Janjikan Syarat Fleksibel untuk Penerima Kredit Pendidikan

Kompas.com - 10/04/2018, 18:37 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Tabungan Negara (BTN) meluncurkan program Kredit Pendidikan untuk jenjang pendidikan tinggi pada Selasa, (10/04/2018).

Direktur Utama BTN Maryono menyebut kredit pendidikan yang diberikan oleh BTN memiliki persyaratan yang fleksibel.

"Kredit pendidikan ini bisa diberikan kepada mereka yang berpendapatan, baik pendapatan tetap maupun tidak tetap. Jadi bisa dikatakan sistem kreditnya fleksibel," ujar Maryono ketika ditemui Kompas.com seusai acara Peluncuran Kredit Pendidikan BTN di Gedung D Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Selasa (10/04/2018).

Menurut Maryono, untuk mahasiswa yang belum memiliki pendapatan, seperti mahasiswa jenjang S1, kredit pendidikan akan disalurkan melalui orang tua mahasiswa yang bersangkutan.

Jumlah dana yang dapat diberikan tergantung pada cash flow pemohon kredit, sehingga tidak semua diberi dana kredit sebesar Rp 200 juta.

Berbeda dengan sistem kredit pendidikan lain yang dibayarkan selepas mahasiswa lulus dan bekerja, BTN memberikan dana kredit dalam satu waktu selepas penandatangan akad kredit dan harus dibayarkan baik bunga dan kredit pokoknya secara mencicil selama 5 tahun.

Untuk mahasiswa yang tidak dapat membayar kredit dalam jangka waktu 5 tahun, dirinya telah bekerja sama dengan perguruan tinggi terkait untuk menahan ijazah mahasiswa ketika lulus. Sementara untuk debitur KPR BTN yang tidak dapat mencicil, kredit pokok dan bunga ditambahkan pada KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

BTN secara bertahap juga berencana untuk kembangkan kredit pendidikan di universitas swasta selepas evaluasi dalam waktu enam bulan ke depan. Selain itu, BTN juga berencana untuk kembangkan kredit pendidikan untuk jenjang jenjang sekolah menengah swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com