JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) mengklaim jual rugi Pertalite biarpun baru menaikkan harga sebesar Rp 200/liter pada 24 Maret 2018 lalu.
(Baca: Pertamina Mengaku Rugi Jual Pertalite)
Menanggapi klaim tersebut, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto yang menyebut Pertamina tidak akan rugi jual Pertalite. Dengan batas margin minimal 5 persen saja, Pertamina sudah bisa balik modal jual BBM dalam waktu 20 hari.
"Nggak mungkin (rugi). Karena ini dianggap pasar, turunin harga pasar dia. Rantai distribusi terlalu besar. Kita bisa marginnya dibatasi 5 persen. Artinya apa? Dalam waktu waktu 20 hari untungnya sudah 100 persen. Bisnis apa yang menggiurkan begitu?" kata Djoko sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id, Jumat (13/4/2018).
Bahkan jika Pertamina jual BBM dengan margin 1 persen pun, Djoko yakin Pertamina masih bisa untung. Pasalnya volume BBM yang dijual Pertamina mencapai julaan kilo liter (KL).
"Sebesar 1 persen kalau volumenya jutaan, hitung berapa? Dia mengeluh karena harga pasarnya 5-10 persen keuntungannya. Mereka (Pertamina) tetap untung, ada cost efisiensi. Mana ada dia rugi,"tegas Djoko.
Apalagi, menurut Djoko, Pertamina masih bisa memberikan dividen ke pemerintah selaku pemegang saham dari bisnis Pertamina di luar BBM sebesar Rp 12,1 triliun pada tahun 206. Ini berarti, Pertamina masih mendapatkan keuntungan.
"Dividennya cek Google, berapa triliun? Rp 12,1 triliun, rugi apa untung? Belum bonus sama gaji karyawan, kantornya saja mewah-mewah. Apa dia bilang rugi? Dividen kan artinya kan masih bisa untung. Ini jelas angkanya," kata Djoko.
Berita sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pertamina akui rugi jual pertalite, ESDM: Tidak mungkin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.