Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reksa Dana Masih Jadi Investasi Favorit Nasabah Bank Mandiri

Kompas.com - 17/04/2018, 13:04 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Reksa dan masih jadi instrumen investasi pavorit nasabah prioritas dan private banking  Bank Mandiri.

Elina Wirjakusuma,  Senior Vice President Wealth Management Group Bank Mandiri mengatakan, komposisi investasi reksa dana memiki porsi lebih dari 50 persen, dengan pendapatan yang didapatkan dari reksa dana hampir 70 persen.

"FUM (fund under management) jadi ujung tombak sampai saat ini. Untuk sejauh ini yang sedang kita kembangkan itu reksa dana konvensional, baik pasar uang dan saham. Kalau sebelumnya di reksa dana terproteksi, namun sekarang mulai bergerak cukup agresif di saham," sebut Elina di Jakarta, Senin (16/4/2018).

Sementara Direktur Utama Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Heri Gunardi menambahkan, terdapat 50.000 nasabah private banking (memiliki dana mengendap Rp 20 miliar ke atas), dengan total dana mencapai Rp 192 triliun.

Baca juga: Sepekan Lalu, Mayoritas Kinerja Reksa Dana Turun

Dari jumlah tersebut, baru 33 persen yang berupa dana kelolaan alias asset under management (AUM). Tahun ini, Bank Mandiri sendiri menargetkan AUM tumbuh hingga Rp 65 triliun.

"Target pertama kami ingin convert dari DPK menjadi asset under management dan secara gradual terus meningkat," ujar Heri.

Dia mengatakan, proses konversi dari DPK menjadi dana kelolaan tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak, baik nasabah dan pihak bank.

"Mereka akan mendapatkan return, nilai kekayaan yang terus bertumbuh ketimbang hanya di DPK dengan risiko terjaga. Sementara untuk bank kerja kan cari cuan," kata Heri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com