Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Konsumsi, Program Bansos Saja Tak Cukup

Kompas.com - 24/04/2018, 17:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumsi nasional hingga kuartal I 2018 masih belum terlihat pulih. Hal ini terlihat dari masih besarnya porsi pendapatan yang dibelanjakan, hingga penjualan kendaraan bermotor yang belum terlalu menggembirakan.

Padahal, pemerintah sudah menggelontorkan sejumlah program yang mendorong konsumsi masyarakat. Salah satunya adalah program bantuan sosial (bansos) guna menggenjot konsumsi masyarakat berpenghasilan bawah.

Namun demikian, lembaga kajian Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia berpandangan bahwa program bansos saja tidak cukup.

Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memandang, pemerintah pun harus memberi sinyal yang positif untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi dan prospeknya ke depan.

"Khususnya masyarakat menengah ke atas, sehingga mereka lebih terdorong untuk berbelanja," ujar Faisal dalam diskusi bertajuk CORE Quarterly Review di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Faisal menuturkan, hal itu penting, sebab masyarakat golongan menengah ke atas berkontribusi 83 persen terhadap total konsumsi rumah tangga. Menurut dia, salah satu hal krusial adalah kebijakan perpajakan yang ditunjukan pada wajib pajak golongan menengah ke atas.

"Kebijakan perpajakan memang menjadi sorotan penting, terlebih mengingat target penerimaan pajak di tahun ini yang meningkat sangat signifikan," jelas Faisal.

Ia mengungkapkan, upaya pemerintah mengejar target penerimaan pajak yang tinggi jangan sampai menjadi momok bagi masyarakat dan pelaku usahanya. Yang akhirnya, ini bisa berimbas pada pola belanja.

Faisal pun mengungkapkan, kebijakan bansos pun perlu dilakukan secara berkesinambungan. Ia pun menyoroti kebijakan peningkatan bansos yang baru dijalankan menjelang pesta demokrasi tahun 2019.

"Sehingga sangat bisa dimaklumi jika banyak kalangan yang menganggap langkah tersebut tidak lebih dari sekedar kebijakan populis untuk mendulang suara pada pemilu," tutur Faisal.

Selama kuartal I 2018, realisasi belanja bansos memang tumbuh sangat pesat hingga 88 persen dibanding tahun lalu. Ini berbalikan dengan realisasi belanja modal yang justru turun 18 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com