Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Skandal Kebocoran Data, Iklan dan Saham Facebook Makin Terbang Tinggi

Kompas.com - 26/04/2018, 09:50 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Bloomberg

KOMPAS.com - Skandal kebocoran data yang mengguncang Facebook Inc tetap tidak menggoyahkan kinerja Facebook di kuartal I 2018.

Justru, pengiklan tetap gencar walau ada skandal Cambridge Analytica yang konon mempengaruhi hingga 87 juta pengguna dan memaksa Mark Zuckerberg memohon maaf ke banyak kalangan.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Facebook membukukan total pendapatan kuartal I 2018 sebesar 11,97 miliar dollar AS, melampaui perkiraan analis yang hanya 11,41 miliar dollar AS. Perusahaan media sosial ini menghasilkan pendapatan terutama dengan menjual iklan yang dipersonalisasi kepada penggunanya.

Pendapatan bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham Facebook naik menjadi 4,99 miliar dollar AS atau 1,69 dollar AS per saham. Pada periode sebelumnya (kuartal I 2017) pendapatan bersih Facebook yang diatribusikan kepada pemegang saham baru 3,06 miliar dollar AS atau 1,04 dollar AS per saham.

Baca juga : Kerja di Facebook, Siap-siap Dapat Penghasilan Rp 3,2 Miliar Setahun

"Perusahaan terus menambah jalur pendapatannya. Pengiklan terus menambah iklannya ke platform ini dan mencatatkan rekor kenaikan. Kami percaya aksi ini mendorong kenaikan pendapatan, lebih kuat dibanding pembicaraan (skandal)," kata Mark Mahaney, analis di RBC Capital Markets.

Bisnis iklan seluler Facebook terus tumbuh oleh dorongan banyak konten video. Pendapatan Facebook yang melonjak 49 persen berhasil melampaui kenaikan 39 persen biaya.

Facebook mengatakan pengguna aktif bulanan pada kuartal I 2018 ini naik menjadi 2,2 miliar, tumbuh 13 persen dari tahun sebelumnya dan sesuai dengan harapan.

Saham Facebook

Facebook menjadi salah satu sorotan pada kuartal I ini, karena pendapatan dan laba yang didapatkan ternyata melampaui ekspektasi analis.

Baca juga : Pelaku Industri Teknologi Ramai-ramai Kritik Bos Facebook

Padahal, nilai saham Facebook hampir anjlok hingga 4 persen pada Selasa (24/4/2018) seiring dengan munculnya sentimen negatif terhadap perusahaan induk Google, Alphabet, terkait belanja modal yang terpatok cukup tinggi. Untuk Facebook sendiri, nilai saham meningkat 3 persen.

Kinerja Facebook turut mendorong pergerakan Indeks Dow Jones untuk kembali merangkak naik pada Rabu (25/4/2018) waktu setempat setelah dalam waktu lima hari berturut-turut terus mengalami penurunan.

Dow Jones Industrial Average meningkat 59,7 poin atau 0,25 persen menjadi 244.083,83. S&P 500 naik 4,84 poin menjadi 2.639,40, dan Nasdaq anjlok 3,62 poin, atau 0,05 persen menjadi 7.003,74.

Kompas TV Pemerintah Indonesia kembali menyampaikan surat peringatan bagi Facebook terkait pencurian data jutaan penggunanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com