Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Disarankan Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin

Kompas.com - 09/05/2018, 19:34 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) diminta segera menaikkan BI 7-Day Repo Rate atau suku bunga acuan dalam menyikapi tren pelemahan rupiah yang sudah berlangsung sekitar dua pekan terakhir.

Namun, kenaikan basis poin suku bunga acuan disarankan jangan langsung tinggi agar tidak menimbulkan efek psikologis di pasar.

"Kita barangkali harus coba dulu di 25 basis poin, meskipun itu belum tentu cukup ya. Tetapi, kita juga tidak ingin menunjukkan bahwa kita panik sehingga langsung 50 basis poin," kata Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono dalam diskusi di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Rabu (9/5/2018).

Menurut Tony, berdasarkan perkiraannya, memang dibutuhkan kenaikan basis poin yang cukup tinggi untuk mengimbangi dampak pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

Baca juga: Suku Bunga Acuan AS Diprediksi Mencapai 3 Persen, Ini Antisipasi BI

Kenaikan basis poin yang tinggi ini dinilai perlu karena BI dianggap telat menaikkan suku bunga acuan, ketika bank sentral di negara lain justru sudah menaikkan suku bunga acuannya ketika mata uangnya terdepresiasi oleh penguatan dollar AS.

Tony menyarankan agar Indonesia bisa mencontoh Amerika Serikat dalam menaikkan suku bunga acuannya secara bertahap, sehingga tidak menimbulkan gejolak maupun persepsi negatif oleh pelaku pasar.

"Tapi, kalau langsung 50 basis poin saya khawatir menimbulkan efek psikologis yang kurang baik sehingga bisa kontraproduktif. 25 basis poin dulu, baru kemudian dievaluasi," tutur Tony.

Gubernur BI Agus Martowardojo sebelumnya menyebutkan bahwa pihaknya membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga acuan yang bertujuan menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah. Adapun sampai saat ini, BI 7-Day Repo Rate masih sebesar 4,25 persen.

Kenaikan suku bunga acuan diharapkan bisa meredam dampak pelemahan rupiah terhadap dollar AS. Agus juga mengungkapkan bahwa era suku bunga rendah sudah mulai berakhir, seiring dengan asumsi kenaikan Fed Fund Rate lebih dari tiga kali dalam tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com