Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transfer ke Daerah dan Dana Desa Melambat

Kompas.com - 17/05/2018, 14:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Realisasi transfer ke daerah dan dana desa yang jadi salah satu komponen belanja negara hingga akhir April 2018 didapati mengalami perlambatan.

Total transfer ke daerah dan dana desa sampai April 2018 sebesar Rp 251,9 triliun, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu (April 2017) yang mencapai Rp 265,4 triliun.

"Transfer ke daerah relatif agak melambat dan dana desa belum cair secepat yang diharapkan. Hal itu disebabkan perubahan desain jadi cash for work dan berbagai proses administrasi di tingkat desa yang tidak memungkinkan mereka membelanjakan lebih cepat," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Kamis (17/5/2018).

Sri Mulyani merinci, realisasi transfer ke daerah akhir April 2018 sebesar Rp 237,7 triliun atau lebih rendah dari realisasi akhir April 2017 sebesar Rp 248,8 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani Optimistis meski APBN 2018 Defisit Rp 55,1 Trililun

Sementara realisasi penyaluran dana desa akhir April 2018 sebesar 14,3 triliun atau lebih rendah dari realisasi akhir April 2017 sebesar Rp 16,7 triliun.

Meski mengalami perlambatan, Sri Mulyani menilai hal itu justru positif. Perlambatan realisasi transfer ke daerah dan dana desa ini sejalan dengan upaya Kementerian Keuangan memperbaiki tata kelola transfer ke daerah dan dana desa, terlebih setelah sempat ada kasus yang menjerat oknum pejabat Kemenkeu di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan.

Ditjen Perimbangan Keuangan ini yang mengurus transfer ke daerah serta dana desa di Kemenkeu.

"Kami ingin meyakinkan transfer ke daerah betul-betul bermanfaat bagi masyarakat, sehingga memang terjadi perlambatan transfer ke daerah," tutur Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com