Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Positif untuk Rupiah

Kompas.com - 31/05/2018, 19:09 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-RR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75 persen pada Rabu (30/5/2018). Pada pekan sebelumnya, suku bunga acuan telah dinaikkan sebesar 25 bps pula.

Ekonom Aviliani menyatakan, kenaikan suku bunga acuan bakal memberikan dampak positif untuk penguatan nilai tukar rupiah. Hingga pukul 17.00 WIB, rupiah di pasar spot berada pada level Rp 13.896 per dollar AS naik 97 poin dibandingkan kemarin.

Sebelumnya, rupiah pernah terpuruk hingga ke level Rp 14.200 per dollar AS.

"Ini sangat positif sekali. Sesuai dengan prediksi, kenaikan kembali suku bunga acuan memang untuk menjaga nilai tukar rupiah kita," ungkap Aviliani dalam pernyataannya, Kamis (31/5/2018).

Baca juga: Perry Warjiyo DIyakini Mampu Jaga Stabilitas Rupiah

Posisi rupiah pada penutupan hari ini menguat dibandingkan posisi pada pembukaan perdagangan, yakni Rp 13.955 per dollar AS. Sehari sebelumnya, rupiah ditutup ke posisi Rp 13.993 per dollar AS.

Ketika nilai tukar rupiah tidak melemah tajam, imbuh Aviliani, maka akan berdampak positif pula ke investor yang ada di pasar modal Indonesia.? Dengan demikian, pelaku pasar akan kembali menanamkan investasinya di pasar modal.

"Ini positif, agar investor investor tidak terus keluar. Ini juga akan menarik kembali dana yang sudah banyak keluar," ungkap Aviliani.

Ekonom Indef, Bhima Yudistira Adhinegara juga menyatakan hal serupa. Kenaikan suku bunga acuan akan menimbulkan sentimen positif bagi nilai rupiah.

Nakun demikian, Bhima memandang pelaku pasar akan melihat seberapa besar BI ?akan kembali menaikkan suku bunga acuannya hingga akhir tahun ini.

"Apakah benar preventif mengantisipasi setiap naiknya Fed rate atau lebih longgar. Tapi positif , lihat saja rupiah sudah menguat sudah di bawah Rp 13.900 per dollar AS," sebut Bhima.

?Hingga saat ini, sebut Bhima, pelaku pasar juga sedang mencermati langkah lain yang diambil BI dalam menstabilkan nilai rupiah.?

"Faktor global juga bisa jadi penghambat penguatan rupiah. Akan tetapi, kita masih optimistis, rupiah masih akan menguat, adanya efek kenaikan suku bunga," terang Bhima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com