Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski The Fed Rate Diprediksi Naik Lagi, Ekonom Sarankan BI Tahan Suku Bunga Acuannya

Kompas.com - 07/06/2018, 06:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku bunga The Fed diprediksi bakal nasik setidaknya dua kali, hingga akhir 2018. Kenaikan diperkirakan terjadi pada Juni dan September 2018.

Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk, Adrian Panggabean mengatakan, ekspektasi pasar terkait kenaikan suku bunga Federal Reserve berubah signifikan sepanjang Mei 2018.

Probabilitas kenaikan keempat sempat mencapai 58 persem pada pertengahan Mei. Kemudian, turun menjadi 48 perse pada minggu keempat Mei. Lalu turun lagi ke angka 30 persen pada akhir Mei. Sementara USD LIBOR tiga bulan sempat naik ke kisaran 2,36 persen, namun kemudian turun tipis ke 2,31 persen.

"Angka tersebut mengindikasikan bahwa pasar telah memperhitungkan paling tidak ada dua lagi kenaikan suku bunga, diperkirakan Juni dan September 2018," ujar Adrian dalam risetnya, Rabu (6/6/2018).

Berdasarkan hal tersebut, yield obligasi 10 tahun Amerika diprediksi bergerak di rentang 2,9 - 3,1 persen pada Juni 2018.

Ia menilai angka pertumbuhan produk domestik bruto di kuartal I 2018 berada sedikit dibawah ekspektasi, yakni 5,06 persen. Sementara ekspektasinya sebesar 5,10 persen. Dengan angka tersebut, ia berharap tak membuat suku bunga Bank Indonesia tak ikut-ikutan naik.

Suku Bunga BI

Mengacu pada angka tersebut serta angka inflasi inti yang jauh dibawah target, Adrian berharap Bank Indonesia mempertahankan suku bunga 7DRRR tetap di 4,75 persen pada rapat bulan Juni.

Adian meramalkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2018 sebesar 5,10 persen yoy jika melihat dinamika pertumbuhan indeks ritel dan inflasi inti.

Ia memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 8,5 persen di tahun 2018. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan prediksi awal mereka, yaitu 9 persen.

Pertumbuhan kredit perbankan yang rendah saat ini dibarengi dengan pertumbuhan pendanaan yang cukup pesat lewat pasar modal.

"Perkiraan pertumbuhan kredit sebesar 8,5 persen di tahun 2018 membawa kami pada revisi perkiraaan pertumbuhan investasi sebesar 6 persen di tahun 2018, dari sebelumnya 6,5 persen," kata Adrian.

Sebelumnya, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 7-day reverse repo sebanyak dua kali. Total kenaikannya sebesar 50 bps, menjadi 4,75 persen. Keputusan ini menyusul pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus 14.200 terhadap dollar AS. Keputusan tersebut diambil untuk mempertahankan stabilitas pasar keuangan domestik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com