Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Sama-sama Merah

Kompas.com - 19/07/2018, 16:42 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) gagal mempertahankan lajunya di zona hijau pada perdagangan, Kamis (19/7/2018). IHSG tergelincir ke zona merah sekitar satu jam jelang akhir perdagangan, sehingga ditutup turun 19,65 poin atau (0,33 persen) pada 5.871,08.

Data RTI menunjukkan terdapat 192 saham turun dan 178 saham naik. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 8,42 triliun dengan volume 9,71 miliar saham.

Saham-saham yang memberati indeks di antaranya, Indo Rama Synthetics(INDR) yang turun 18,21 persen menjadi RP 5.950, kemudian Bank Tabungan Negara (BBTN) melemah 6 persen ke posisi Rp 2.350, dan Indomobil Sukses International (IMAS) terkoreksi 5,36 persen jadi Rp 3.000.

Sedangkan saham-saham yang menahan indeks dari kejatuhan lebih dalam antara lain, Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) yang naik 6,29 persen menjadi Rp 14.775, Jasa Marga (JSMR) menguat 4,99 persen ke posisi Rp 5.050, dan Mathari Department Store (LPPF) naik 2,75 persen jadi Rp 8.400.

Baca juga: LPS: Rupiah Kita Sudah Tidak Liar Lagi...

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih tertekan. Mata uang garuda ini melemah mendekati level 14.500. Data Bloomberg sore ini menunjukkan rupiah di pasar spot mberada di posisi Rp 14.442 per dollar AS, melemah 0,19 persen dibandingkan kemarin.

Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dari Bank Indonesia, hari ini rupiah berada di level Rp 14.418 per dollar AS, turun dibandingkan kemarin pada 14.406.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com