Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal II 2018, Total Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 762 Triliun

Kompas.com - 19/07/2018, 19:49 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaporkan outstanding kredit di akhir kuartal II 2018 sebesar Rp 762,5 triliun. Capaian tersebut tumbuh 11,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, kontribusi pembiayaan produktif sebesar 78,2 persen dan hanya 21,8 persen yang bersifat konsumtif.

Penyaluran kredit investasi Bank Mandiri mencapai Rp 206,4 triliun, tumbuh 7,2 persen secara year on year (yoy). Sedangkan kredit modal kerja naik 9,8 persen menjadi Rp 318,5 triliun.

Adapun pertumbuhan kredit segmen korporasi besar sebesar 22,2 persen dan pertumbuhan kredit segmen mikro  sebesar 24,8 persen menjadi Rp 296,8 triliun dan Rp 90,6 triliun. 

Baca juga: Bank Syariah Mandiri Layani Penukaran Riyal di Seluruh Embarkasi Haji

“Sebagai bank BUMN, kami terus menjaga konsistensi dalam mendukung program-program strategis pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan mendorong pemerataan pembangunan,” ujar Hery di Palaza Mandiri, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Contoh nyata dukungan tersebut terlihat melalui kinerja Bank Mandiri dalam penyaluran kredit infrastruktur.  Hingga akhir Juni 2018, total kredit infrastruktur yang disalurkan mencapai Rp 165,8 triliun atau 65 persen dari total komitmen yang diberikan, yaitu Rp 255,3 triliun.

Kredit tersebut disalurkan kepada lebih dari 7 (tujuh) sektor yakni transportasi (Rp 39,3 triliun), tenaga listrik (Rp 36,8 triliun), migas & energi terbarukan (Rp 24,1 triliun), konstruksi (Rp 18,3 triliun), Jalan (Rp 10,6 triliun), perumahan rakyat & fasilitas kota (Rp 9,5 triliun), telematika (Rp 17,5 triliun), dan infrastruktur lainnya (Rp 9,6 triliun).  

Penyakuran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 8,27 triliun hingga Juni 2018, atau telah mencapai 56,8 persen dari target Rp 14,56 triliun tahun ini.

Adapun 40,3 persen dari nilai tersebut atau Rp 3,33 triliun telah disalurkan kepada sektor produktif, yakni pertanian, perkebunan,  industri pengolahan, dan jasa produksi. Sejak pertama kali disalurkan hingga Juni 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 56,6 triliun kepada lebih dari 1 (satu) juta debitur yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Hery menambahkan, Bank Mandiri terus berupaya mendorong pertumbuhan dengan memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah, menjaga pertumbuhan biaya operasional serta penyaluran kredit yang lebih prudent baik di segmen Wholesale dan Retail.

“Pada triwulan II-2018, dana murah Bank Mandiri mencapai  Rp 519 triliun dengan rasio dana murah terhadap total DPK tercatat sebesar 64,60 persen, nilai tersebut meningkat 20 bps dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata dia.

Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan tabungan sebesar Rp 25,9 triliun menjadi Rp 332,1 triliun, dan kenaikan giro  sebesar Rp 2,7 triliun menjadi Rp 186,7 triliun. Sedangkan biaya dana Bank Mandiri non-konsolidasi juga berhasil diturunkan menjadi 2,63 persen dari posisi akhir Juni tahun lalu yang mencapai 2,93 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com