Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Tembus Rp 14.500, Menko Luhut Sebut Tidak Apa-apa

Kompas.com - 20/07/2018, 18:08 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kembali menegaskan tidak khawatir terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat terhadap rupiah. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini melemah hingga di atas level Rp 14.500.

Menurut Luhut, fundamental perekonomian Indonesia dan inflasi masih dalam kondisi baik.

"Ya biasa, tidak apa-apa. Tidak masalah, rupiah bagus kok," kata dia ketika ditemui di kantornya, Jakarta pada Jumat (20/7/2018).

Kendati bersikap positif, Luhut tetap menyoroti neraca transaksi berjalan Indonesia yang saat ini mengalami defisit.

Baca juga: IHSG Naik Tipis, Rupiah Melemah Tembus Rp 14.500 Per Dollar AS

Oleh karena itu, Luhut pun menargetkan untuk mendapatkan kenaikan penerimaan negara. Caranya adalah dengan mendorong penggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Biodiesel 20 (B20).

Penggunaan B20 diyakini bisa membuat penerimaan negara mencapai 4 miliar dollar AS hingga 2019 mendatang.

"Kalau tahun ini bisa digunakan 500.000 ton biodiesel saja, bisa sampai 1 miliar dollar AS," imbuh Luhut.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo telah menyatakan siap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Dia bakal berkoordinasi dengan pemerintah untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan, termasuk dengan meningkatkan devisa dari pariwisata.

Perry juga akan mendorong pembiayaan infrastruktur oleh swasta.

Di sisi laim, BI juga tengah menyiapkan beberapa langkah tambahan, termasuk meningkatkan penggunaan fasilitas hedging alias lindung nilai dengan biaya lebih murah. BI juga bakal terus menerapkan kebijakan intervensi ganda, baik di pasar uang maupun SUN.

"Intervensi tersebut dilakukan secara terukur untuk menjaga stabilitas rupiah sesuai nilai fundamentalnya dan mekanisme pasar," tegas Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com