Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin: Kita Tidak Bisa Menganggap Situasi Makin Tenang...

Kompas.com - 25/07/2018, 14:54 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan Indonesia belum bisa tenang dalam menghadapi tantangan global yang berpengaruh ke perekonomian dalam negeri. Terutama dari sisi pelemahan mata uang akibat penguatan dollar AS.  Terakhir China dinilai sengaja membiarkan mata uangnya melemah untuk mendongkrak ekspornya dalam menghadapi perang dagang.

"Memang kita harus semakin banyak kebijakan yang ditempuh untuk menjawab agar jangan terlalu terseret ke dalam situasi itu. Walaupun untuk menghindar tidak bisa sepenuhnya menghindar. Kita akan tetap melihat situasi seperti ini. Artinya kita tidak bisa menganggap situasi makin tenang," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Rabu (25/7/2018).

Darmin mengungkapkan, dampak hal tersebut adalah ikut melemahnya rupiah dan beberapa negara lain di kawasan yang sama.

Pelemahan rupiah berpengaruh besar terhadap kinerja perekonomian dalam negeri. Selama ini Indonesia masih lebih banyak mengimpor ketimbang ekspor, sehingga memberatkan pelaku usaha dan sektor-sektor yang bergantung terhadap barang impor.

Baca juga: Menko Darmin: Indonesia Potensial Jadi Pemain Kunci Ekonomi Syariah Global

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia dari Januari hingga Juni 2018 mencatatkan defisit 1,02 miliar dollar AS. Jumlah impor Indonesia selama semester I 2018 sebesar 89,04 miliar dollar AS, sementara ekspornya sebesar 88,02 miliar dollar AS.

Selain itu, hal lain yang perlu dicermati adalah kebijakan bank sentral di Amerika Serikat, Federal Reserve atau The Fed, yang diperkirakan kuat akan kembali menaikkan suku bunga acuannya. Dinamika global seperti ini disebut Darmin akan terus diwaspadai, terutama dampaknya terhadap Indonesia.

"Kebijakan-kebijakan yang ditempuh oleh bank sentral dan pemerintah serta OJK (Otoritas Jasa Keuangan) tentu saja itu harus semakin dikonkritkan," tutur Darmin.

Spesifik mengenai nilai tukar, sebelumnya Bank Indonesia juga memastikan akan fokus menyikapi ketidakpastian global. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menjalin kerja sama internasional, khususnya dalam hal koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan.

Baca juga: China: Ancaman Perdagangan AS Tidak Pengaruhi Ekspor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com