Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Ungkap Risiko dari Pembatasan 900 Komoditas Impor

Kompas.com - 27/08/2018, 11:27 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pihaknya berhati-hati dalam mengkaji 900 komoditas impor dalam rangka mengendalikan defisit neraca transaksi berjalan tahun ini. Kehati-hatian itu didasari pada risiko kebijakan tersebut akan dipermasalahkan di tataran internasional.

"Kami sangat sadar bahwa ini bisa bermasalah di tataran internasional dari sisi WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), walaupun hari-hari ini banyak langkah yang dilakukan negara maju meningkatkan tarif secara sepihak. Namun, Indonesia akan tetap menjaga agar porsinya tetap proporsional," kata Sri Mulyani usai menghadiri acara di Kementerian Keuangan, Senin (27/8/2018) pagi.

Sampai saat ini, pemerintah melalui koordinasi dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution masih mengidentifikasi 900 komoditas yang dimaksud berdasarkan HS code di kementerian dan lembaga terkait.

HS code merupakan standar internasional atas sistem penamaan dan penomoran yang digunakan untuk mengklasifikasi produk perdagangan dan turunannya.

Baca juga: Jaga Inflasi, Pemerintah Kaji Ulang 900 Komoditas Impor

Setelah mengidentifikasi ratusan komoditas tersebut, pemerintah akan melihat produk mana yang memiliki hubungan terhadap produksi atau investasi yang kecil. Hal itu dilakukan untuk meredam dampak pengendalian impor terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi pertumbuhan investasi dan ekspor.

"Fokusnya lebih kepada komoditas konsumsi. Dari konsumsi akan kami pilah berbagai macam komoditas yang memang tidak atau belum diproduksi di Indonesia," tutur Sri Mulyani.

Sebagai ganti dari komoditas impor yang dibatasi, pemerintah akan menggunakan barang yang diproduksi di dalam negeri. Sehingga, barang dari dalam negeri bisa terserap dan lebih jauh lagi dapat mendorong pertumbuhan industri dalam negeri.

"Kami akan secara terus berhati-hati memilih instrumen apa yang terbaik untuk melakukannya, yang tidak juga jadi suatu persoalan ke depannya. Apakah melalui PPh Impor yang bisa dikreditkan, apakah menggunakan bea masuk," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: [HOAKS] Sri Mulyani Akan Beri Rp 1 Miliar bagi yang Bisa Sebutkan Kesalahan Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com