Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melonjak 293 Persen, Penjualan Bersih Antam Capai Rp 11,85 Triliun

Kompas.com - 29/08/2018, 21:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Aneka Tambang Tbk mencatat kenaikan penjualan bersih sebesar 293 persen yakni sebesar Rp 11,85 triliun pada semester I 2018.

Corporate Secretary Antam Aprilandi H Setia mengatakan, pertumbuhan kinerja perusahaan terlihat dari volume produkai feronikel yang mencapai 12.811 ton nikel dalam feronikel (TNi).

"Naik 37 persen dibandingkan capaian produkai semester I 2017 sebesar 9.327 TNi," ujar Aprilandi di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (29/9/2018).

Sejalan dengan pertumbuhan volume produksi, penjualan feronikel juga tumbuh 94 persen sebesar 12.879 TNi.

Baca juga: Kembali Naik, Harga Emas Antam Rp 650.000 Per Gram

Melihat angka tersebut, tak heran jika feronikel menjadi kontributor kedua penyumbang penjualan bersih Antam sebesar Rp 2,53 triliun atau 21 persen dari total penjualan bersih.

Sementara itu, komponen penyumbang penjualan bersih terbesar yakni emas dengan nilai Rp 8,2 triliun atau 69 persen dari total penjualan bersih.  Hal ini disebabkan adanya kenaikan volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung yang naik 3 persen atau 1.041 kilogram.

"Volume penjualan rmas Antam tercatat sebesar 13.760 kilogram atau tumbuh sebesar 317 persen," kata Aprilandi.

Selebihnya, penjualan bersih perseroan disumbang oleh komoditas bijih nikel sebesar 1,92 juta wmt atau tumbuh signifikan sebesar 488 persen. Penjualan komoditas bauksit juga tumbuh sebesar 100 persen mencapai 256.000 wmt. Dengan demikian, Antam mencatat pendapatan dari bauksit sebesar Rp 125 miliar.

Peningkatan kinerja Antam dalam semester pertama 2018 juga terlihat dari harga penutupan saham Antam yang menguat 40 persen menjadi Rp 890 per saham. Pertumbuhan rata-rata volume perdagangan saham harian yang dicapai sebantak 84,63 juta saham, tumbuh 84 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp 72,33 miliar atau tumbuh 102 persen dibandingkan capaian tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com