Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Waspadai Harga Pangan...

Kompas.com - 03/09/2018, 12:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengungkapkan pemerintah perlu mewaspadai komponen harga bergejolak dalam rangka menjaga tingkat inflasi untuk tahun ini.

Kewaspadaan itu diperlukan lantaran meski data terakhir menampilkan tingkat inflasi tahun ke tahun per Agustus bagus, ada potensi peningkatan dari komponen harga bergejolak atau volatile prices.

"Kita perlu hati-hati, inflasi untuk volatile price-nya 4,97 persen. Lebih waspada ke depan untuk menjaga harga pangan tidak bergejolak sehingga inflasi tetap terkendali sampai Desember 2018," kata Suhariyanto melalui konferensi pers di kantornya, Senin (3/9/2018).

Suhariyanto memaparkan, bulan Agustus 2018 terjadi deflasi 0,05 persen yang didorong oleh turunnya harga bahan pangan serta tarif transportasi angkutan udara. Kelompok pengeluaran bahan makanan seperti beras disebut sangat penting untuk dijaga karena jika ada kenaikan sedikit saja, akan berpengaruh besar terhadap tingkat inflasi.

Baca juga: Mendag Pastikan Impor Beras Tahun Ini Hanya 2 Juta Ton

"Beras perlu perhatian khusus. Biasanya masuk Oktober itu masuk musim tanam, tidak habis tapi jumlah stok lebih kecil. Belajar dari tahun lalu, itu jadi salah satu penyebab (inflasi)," tutur Suhariyanto.

Upaya pemerintah dalam menjaga stok beras hingga akhir tahun ini salah satunya melalui impor beras dengan total 2 juta ton. Impor beras itu dilakukan bertahap, dengan dua kali impor sejumlah masing-masing 500.000 ton serta satu kali impor 1 juta ton.

Impor beras 2 juta ton dilaksanakan berdasarkan keputusan rapat koordinasi di bawah pimpinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Pelaksana impornya diserahkan kepada Perum Bulog di mana sebelumnya turut dilakukan penilaian berapa permintaan dan penawaran serta perkiraan stok beras yang aman sepanjang untuk tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com