Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bertemu Presiden Vietnam, Kedua Negara Sepakat Akhiri Hambatan Dagang

Kompas.com - 13/09/2018, 20:48 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Vietnam sepakat untuk segera menghilangkan berbagai hambatan perdagangan yang masih terjadi di antara kedua negara, terutama yang berkaitan dengan produk industri.

Komitmen tersebut diperoleh pasca-pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Vietnam Tran Dai Quang dua hari yang lalu.

“Di dalam perbincangan kedua pemimpin negara tersebut, antara lain dibahas isu mengenai perdagangan bilateral sekaligus target yang akan dicapai sebesar 10 miliar dollar AS pada tahun 2020,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/9/2018).

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga meminta kepada Pemerintah Vietnam untuk mempermudah ekspor mobil Indonesia.

Baca juga: Ekspansi ke Vietnam dan Thailand, Go-Jek Gunakan Nama Go-Viet

“Oleh karena itu perlu ditinjau kembali kebijakan tentang double inspection untuk otomotif,” sebutnya.

Airlangga pun mengklaim bahwa permintaan tersebut akan segera ditindaklanjuti sehingga ekspor mobil Indonesia ke Vietnam dapat kembali normal.

Untuk diketahui, Pemerintah Vietnam menerapkan kebijakan impor mobil completely built up (CBU) dari negara-negara di Asia Tenggara.

Selain itu, Vietnam juga menerapkan kebijakan terkait uji tipe dan uji emisi melalui Regulasi No. 116/2017/ND-CP (Decree on Requirements for Manufacturing, Assembly and Import Of Motor Vehicles and Trade in Motor Vehicle Warranty and Maintenance Services).

Menurut Airlangga, jumlah pengapalan mobil Indonesia ke Vietnam lumayan besar, yakni sekitar 30.000 hingga 40.000 unit per tahun dari total ekspor mobil nasional ke seluruh negara yang rata-rata mencapai 225.000 unit per tahun.

Adapun pada Januari-Juli 2018, ekspor mobil Indonesia ke Vietnam hanya sekitar 1.528 unit.

“Isu lainnya adalah yang berkaitan dengan pajak ekspor untuk semen. Tentu Pemerintah Vietnam menjanjikan akan menyelesaikan berbagai persoalan-persoalan tersebut sesuai dengan peraturan ataupun hukum yang mereka bisa perhatikan,” sambung Airlangga.

Di sisi lain, Airlangga menyebutkan bahwa Pemerintah Vietnam meminta kepada Indonesia agar memberikan keleluasaan terhadap penerapan lokal konten atau TKDN pada produk ponsel.

“Bapak Presiden Jokowi menyampaikan bahwa skema penghitungan TKDN di Indonesia bukan hanya untuk hardware saja, tetapi juga bisa dikompensasi dengan software dan yang lain,” ucap dia.

Selanjutnya, Pemerintah Vietnam menanyakan mengenai bea masuk yang dikenakan Indonesia untuk produk baja impor dari Vietnam yang sudah ada keputusan melalui WTO.

Menurut Airlangga, Presiden Jokowi menyatakan akan meminta waktu untuk segera menyesuaikan terhadap keputusan itu dan nantinya Indonesia akan menghargai keputusan lembaga arbitrase tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com