JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia membutuhkan dana investasi sekitar Rp 280 triliun untuk pengembangan 10 Bali baru.
Adapun, 10 Bali baru tersebut adalah Danau Toba, Kawasan Candi Borobudur, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Labuan Bajo, Belitung, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Gunung Bromo, Taman Nasional Wakatobi, dan Morotai.
"(Dibutuhkan) 20 miliar dollar AS untuk 10 Bali baru, kalau dirupiahkan Rp 280 triliun," ujar Menteri Parawisata Arief Yahya di Rakornas Parawisata III, Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Arief mengatakan, untuk keseluruhan, Kementerian Pariwisata menargetkan investasi dan pembiayaan untuk pengembangan pariwisata nasional hingga 2024 mencapai Rp 500 triliun.
Baca juga: Pemerintah Teken Kerja Sama Pengembangan 10 Bali Baru dengan Qatar
Menurut dia, alokasi terbesar dari Rp 500 triliun itu untuk membangun proyek 10 Bali Baru dan sisanya untuk pembangunan di 88 wilayah kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) lainnya.
"Jadi dari Rp 500 triliun 60 persennya untuk 10 Bali baru," kata Arief.
Kebutuhan dana Rp 500 triliun tersebut dipenuhi dari investasi pemerintah senilai Rp 170 triliun dan swasta Rp 35 triliun.
Pembiayaan swasta diperoleh dari perbankan senilai Rp 230 triliun, nonbank Rp 10 triliun dan pasar modal Rp 45 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.