Wamen ESDM: Sejumlah Kilang Minyak di Indonesia Kerap Mati Mendadak

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar menyebut ada beberapa kilang minyak di Indonesia yang kerap mengalami unplanned shutdown atau berhenti beroperasi secara mendadak.

Kejadian banyak terjadi sekitar Juni-Juli 2018 lalu. Hal ini membuat kilang tersebut tak bisa optimal memproduksi minyak.

"Kita kemarin membahas usaha apa yang kita lakukan sehingga memperkecil unplanned shutdown," ujar Arcandra di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Sejumlah kilang yang mengalami mati mendadak antara lain di Dumai dan Plaju di mana produksi minyak lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Arcandra mengatakan, yang paling penting dalam menangani unplanned shutdown ini adalah adanya strategi yang prediktif.

Menurut dia, selama ini, sudah dilakukan upaya preventif untuk mencegah agar kilang tak berhenti tiba-tiba. Namun, upaya tersebut tak maksimal sehingga perlu upaya untuk mengantisipasinya.

"Kilang-kilang dunia menggunakan maintenance system yang sudah bisa memperkirakan (terjadinya masalah)," kata Arcandra.

Menurut dia, hal ini diperlukan agar kondisi keandalan kilang bisa terjaga.

Saat ini, Pertamina berencana mengadopsi teknologi yang sudah mengarah ke predictive maintenance itu. Pertamina harus menambah sejumlah peralatan agar lebih optimal.

Ia ingin dalam waktu dekat di semua kilang minyak di Indonesia, penanganan prediktif bisa diterapkan. "Secepatknya, kan tinggal pasang alat saja.

Kalau sekarang prediktif tidak mahal-mahal amat," kata Arcandra.