Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Pengusaha Alat Kesehatan Terpukul Kanan Kiri

Kompas.com - 16/10/2018, 17:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Indonesia mengungkapkan pengusaha yang tergabung di dalamnya sangat terpukul dengan pelemahan nilai tukar rupiah.

Pelemahan atau depresiasi rupiah sudah tembus level Rp 15.000 per dollar AS dari yang awal tahun sebesar Rp 13.700 per dollar AS.

"Berkaitan dengan impor, kami sangat terpukul kanan kiri ya dengan depresiasi rupiah," kata Sekjen Gakeslab Indonesia Randy Teguh saat konferensi pers pada Selasa (16/10/2018).

Randy menjelaskan, dari total alat kesehatan yang dipakai di rumah sakit di Indonesia, sekitar 92 persennya berasal dari impor. Ketergantungan alat-alat kesehatan dari impor dikarenakan berbagai hal, di antaranya keterbatasan bahan baku dan teknologi untuk memproduksinya di dalam negeri.

Meski merasa berat dengan pelemahan nilai tukar rupiah, para pengusaha sudah melakukan sejumlah langkah. Terhadap pembeli alat-alat kesehatan dari rumah sakit swasta, sebut Randy, dilakukan penyesuaian harga yang mengikuti dinamika dollar AS.

"Tapi, ke (rumah sakit) pemerintah, ada beberapa hambatan, seperti proses pengadaan yang sekarang di LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), memang prosesnya perlu banyak perbaikan. Bukan hanya mengenai harga, tapi proses pemasukannya, pengadaannya, dan sebagainya," tutur Randy.

Gakeslab telah berkoordinasi dengan LKPP untuk membahas penyesuaian harga alat-alat kesehatan yang terdampak pelemahan rupiah. Dia juga memastikan pengusaha anggota Gakeslab tetap berupaya terus menyediakan suplai alat-alat kesehatan meski harga dari produsen naik.

"Kecuali memang barang-barang besar, itu mungkin beberapa teman kami belum bisa memenuhi suplainya karena belum menemukan kesesuaian harga. Tapi, kalau barang habis pakai mungkin bisa (diupayakan suplainya)," ujar Randy.

Ketika ditanya apakah kenaikan harga alat-alat kesehatan berkontribusi pada peningkatan tarif layanan kesehatan, Randy belum bisa memastikannya hingga ada hasil kajian yang secara spesifik mengenai hal itu. 

Adapun berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, nilai tukar rupiah sebesar Rp 15.206 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com