JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 19 persen menjadi Rp1,62 triliun pada kuartal III tahun 2018.
Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan, transformasi dan inovasi digital menjadi salah satu pendorong pertumbuhan laba bersih lantaran dapat menekan biaya operasional rutin perusahaan (business as usual) sebesar 16 persen, dari Rp 3,03 triliun selama sembilan bulan pertama 2017 menjadi Rp 2,55 triliun selama periode yang sama di 2018.
"Biaya operasional dan biaya dana yang lebih rendah ini berimbas positif kepada pendapatan operasional bersih (net operating income) yang tumbuh 18 persen menjadi Rp 4 triliun," ujar Jerry melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (19/10/2018).
Likuiditas BTPN pun dinilai tetap terjaga baik. Rasio pinjaman terhadap pendanaan (loan to funding ratio/LFR) sebesar 87 persen. Jika memperhitungkan permodalan, rasio likuiditas sebesar 71 persen. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) sebesar 25 persen dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 1,22 persen.
“Berbagai indikator keuangan ini menunjukkan kami bukan sekadar sehat dan kuat, juga ke depan mampu bertumbuh dengan sangat baik,” ujar Jerry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.