Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Industri Pengolahan Tembakau Anjlok

Kompas.com - 01/11/2018, 15:09 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) memang masih mengalami kenaikan sebesar 3,88 persen pada kuartal III-2018, namun ada salah salah satu IMK yang anjlok cukup dalam.

Produksi industri tersebut yakni industri pengolahan tembakau. Begitu data teranyar Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Kamis (1/11/2018).

"Industri pengolahan tembakau terpusat di 3 provinsi yakni Jawa Tengah (Temanggung), Jawa Timur (Madura) dan Nusa Tenggara Barat," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta.

Anjloknya produksi industri pengolahan tembakau tak tanggung-tanggung yakni sampai 44,78 persen dibandingkan kuartal III-2017 lalu.

Baca juga: Penerapan Cukai Tembakau Diminta Tak Terlampau Tinggi

Suhariyanto mengatakan anjloknya industri pengolahan tembakau disebabkan karena faktor musim. Panen tidak optimal karena kekurangan air di musim panas.

"Tembakau kualitas sangat tergantung cuaca, kurang air sedikit saja akan memengaruhi kualitas," kata dia.

Meski begitu, Suhariyanto menyampaikan bahwa kondisi produksi industri pengolahan tembakau kuartal III-2018 lebih baik ketimbang kuartal II-2018. Ada kenaikan sebesar 32,36 persen.

Selain industri pengolahan tembakau, produksi industri tekstil juga mengalami penurunan. Namun angkanya hanya 5,94 persen saja.

Sementara IMK lain seperti industri logam dasar naik 18,64 persen, industri percetakan dan reproduksi media tekanan naik 17,72 persen, industri peralatan listrik naik 16,18 persen.

Adapun industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia naik 13,59 persen, serta industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki naik 8,82 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com